BudayaKudus

Hartopo : Kebudayaan Harus Dilestarikan Sebagai Tanggung Jawab Bersama

Share

KUDUS, dupanews – Budaya jawa merupakan budaya yang adiluhung serta memiliki nilai bersejarah sebagai warisan para leluhur yang harus dilestarikan keberadaannya. Hal itu diungkapkan Bupati Kudus Hartopo ketika menghadiri Wisuda Purnawiyata Pawiyatan Pranatacara dan Pamedhar Sabda Bregada XX, Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kudus, di Pendapa Kudus, Minggu (3/9).

“Upaya nguri-nguri budaya sebagai pilar kebudayaan bangsa harus terus dilakukan dan dilestarikan sebagai tanggung jawab bersama,” ungkapnya.

Pihaknya memberikan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang baru saja diwisuda usai menuntaskan pelatihan yang telah diikuti. Dirinya berharap ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat.

“Atas nama Pemkab Kudus dan pribadi, saya ucapkan selamat sekaligus apresiasi. Semoga para wisudawan dapat mentransfer ilmunya untuk lingkungan sehingga bermanfaat,” harapnya.

Hartopo juga berpesan agar Permadani Kudus dapat terus mengajak generasi muda untuk lebih mencintai kebudayaan lokal. Mengingat, zaman sekarang generasi muda penerus bangsa cenderung lebih tertarik pada kebudayaan asing.

“Terus cetak kader budayawan melalui berbagai kegiatan. Jangan sampai kebudayaan kita tergerus oleh masuknya budaya luar,” pesannya.

Demi mewujudkan kontribusi nyata di masyarakat, pihaknya mengimbau Permadani Kudus untuk menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemkab Kudus.

Baca Juga : Bupati Hartopo Ingatkan Umat untuk Menjaga Tali Silaturahmi dengan Sesama

“Sebagai pelopor kebudayaan, harus selalu jalin sinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan kontribusi nyata di masyarakat,” imbaunya.

Ketua Dewan Permadani Kudus, KRA. FE Soemardjo Adiningrat mengatakan bahwa wisuda Purnawiyata Pawiyatan adalah acara yang digelar secara rutin oleh Permadani Kudus setelah melaksanakan pawiyatan (pelatihan) selama 6 bulan.

“Acara rutinan kami usai melaksanakan pawiyatan bagi anggota Permadani,” katanya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa Permadani bersifat independent yang berdiri sejak tahun 1991 dengan tujuan kegiatan untuk menggali, mengembangkan, serta melestarikan kebudayaan lokal.

“Permadani telah memasuki usia matang, semoga tujuan utamanya untuk menggali, mengembangkan, dan melestarikan kebudayaan dapat terus dilakukan,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Wisuda Purnawiyata Pawiyatan Pranatacara dan Pamedhar Sabda Bregada XX, Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kudus dilasanakan dengan mewisuda sebanyak 31 orang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, meliputi ASN, perangkat desa, karyawan swasta, dosen, hingga mahasiswa. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button