Jakarta, Dupanews – Dua hari lagi umat Islam merayakan Iduladha . Tepatnya pada Selasa (20/7/2021) atau tanggal 10 Zulhijah tahun Hijriyah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya hari raya haji yang disertai dengan penyembelihan hewan kurban (seperti sapi, kambing, atau unta) bagi yang mampu.
Menurut Direktur Halal Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Ir. H. Nanung Danar Dono S, agar memperoleh daging yang enak dan warna dagingnya juga segar ( tidak berwarna gelap dan pucat), maka proses dan prosedur pemotongan hewan harus benar Usahakan agar ternak t jangan sampai stress sebelum disembelih. Jika stress bisa kalap- ngamuk. Selain itu dipisahkan dengan “rekannya” sebelum dipotong dan jangan pula mencium bau amis darah.. Adapun ciri hewan mulai stres yaitu dengan menggerak-gerakkan ekornya
Sedang proses penyembelihan, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan atau tepatnya di bawah jakun, yakni saluran nafas, saluran makanan dan pembuluh darah arteri karotis dan vena jugularis.
Nanung menyarankan proses penyembelihan tersebut tidak memutus saluran sumsum tulang belakang. “Tidak boleh putus karena kepentingan pemompaan darah agar cepat keluar, apabila terputus, darah akan banyak menumpuk sehingga daging lebih mudah membusuk,” tuturnya
Sedang untuk meringankan beban hewan yang akan disembelih, tidak diperkenankan menyembelih menggunakan pisau tumpul, apalagi bergerigi, karena hewan kurban bisa mati bukan karena disembelih tapi kesakitan luar biasa.”Daging yang terpotong ketika hewannya masih hidup, maka diharamkan memakannya. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai bangkai,” kata Nanung.
Baca Juga : Ali Mustain : Jagal Kerbau Senior di Kudus
Untuk itu, sangat penting memahami hewan kurban yang sudah mati dengan sempurna. Sebab hewan kurban tidak boleh dipotong kakinya, ekornya tidak tidak boleh dikuliti jika belum mati sempurna. “Hewan bisa mati bukan karena disembelih, tapi kesakitan luar biasa. Dagingnya haram,” tegasnya.
Guna memastikan hewan yang telah disembelih mati atau belum, bisa dengan mengecek salah satu dari tiga refleknya yaitu mata, kuku dan ekor. Untuk reflek mata, setelah disembelih dan tidak bergerak, gunakan ujung jari untuk menyentuh pupul mata. Jika masih bereaksi atau berkedip, maka sarafnya masih aktif dan hewan masih hidup. Sebaliknya jika sudah tidak bereaksi lagi, maka artinya hewan telah mati,
Untuk reflek ekor, ekor salah satu tempat berkumpulnya ujung-ujung saraf yang sangat sensitif. Jadi, usai hewan disembelih dan tidak bergerak, coba pencet batang ekornya karena jika bereaksi sarafnya masih aktif, hewan masih hidup.”Namun, jika dipencet batang ekornya diam saja dan tidak bereaksi, maka artinya dia sudah mati,” kata Nanung.
Sedangkan reflek kuku hewan-hewan seperti sapi, kerbau, unta, kambing dan domba merupakan hewan berkuku genap atau ungulata. Di antara kedua kuku kakinya ada bagian sensitif, tusuk pelan memakai ujung pisau yang runcing. Jika masih bereaksi, artinya masih hidup. Dan jika h tidak bereaksi artinya telah mati. (Sintani/Sup)