Cara atasi hama cabai : tanam jagung dan sebari dolomit
Jakarta, Dupanews.id – Menurut peneliti cabai Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang, Bagus Kukuh Udiarto ada beberapa cara untuk mengurangi serangan hama penyakit cabai. Antara lain : penggunaan varietas unggul yang adaptif, cara persemaian yang baik, karena penularan virus kuning umumnya terjadi saat persemaian.
Selain itu, kepadatan- jumlah tanaman idealnya sekitar 3.000 pohon per hektar Lalu pengapuran (dolomit) dilakukan sebulan tanam, “ Lalu untuk pengendalian hama, s, petani bisa membudidayakan tanaman jagung di sekitar tanaman cabai. Sebab, tanaman jagung bisa mengundang predator atau parasitoid dari hama cabai. “Penanaman jagung bisa dilakukan sebulan sebelum tanam cabai,” tuturnya.
Baca Juga : Didorong : Pengolahan Cabai Tidak Kalah “Pedasnya”
Sedang menurut Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid melihat, banyak petani yang belum paham benar dalam budidaya cabai dan usaha taninya masih bersifat tradisional. Akibatnya kerap saat budidaya cabai terjadi gagal panen seperti terjadi awal tahun ini.
“Banyak petani yang tanam cabai hanya mengikuti tetangga atau petani lainnya atau dari kakeknya, bahkan ada yang hanya dari media sosial,” kata Hamid saat FGD Rahasia Sukses Budidaya dan Mengolah Cabai yang diselanggarakan Tabloid Sinar Tani di Jakarta,
Baca Juga : Harga Sembako, Di Kudus Harga Cabai Rawit Merah Turun, Beras, Gula, Daging Stabil
Menurutnya, tingkat kegagalan panen cabai tahun ini panen cukup tinggi, hampir mencapai 50 persen. Faktor utamanya adalah terserang virus kuning yang mencapai 42 persen dan 16 persen akibat penyakit.
Untuk mengatasinya , Hamid berharap, pemerintah yang sudah cukup banyak memberikan bantuan pupuk dan benih kepada petani. Tidak sebatas memberikan bantuan sarana produksi. Namun petani harus diberikan pendampingan dan bimbingan setelah mendapat bantuan. “Pendampingan harus secara intens. Tidak hanya 2-3 bulan, tapi 2-3 tahun,” tegasnya.(Sup)