Sosial

Gengsi Pekerja Perempuan dan susu sapi di Kudus

Share

Kudus, Dupanews.id – Puluhan ribu kaum perempuan di Kabupaten Kudus  memilih bekerja di sektor industri- khususnya industri rokok dibanding bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT).  “Menurut saya ini menyangkut gengsi. PRT itu dianggap pembantu. Padahal sebenarnya sama sama sebagai pekerja .Dan pekerja di sektor ini selalu menjadi sorotan dari waktu ke waktu. Saya selaku isteri Bupati dan sekaligus sebagai Ketua Tim Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan  Keluarga ( TG PKK) berupaya untuk membenahi,” tutur Ketua TG PKK Kabupaten Kudus, Mawar Aggraeni, isteri dari Bupati Kudus, Hartopo dalam wawancara khusus dengan Dupanews di dalam rumah dinas bupati, Rabu (12/1/2021).

Dupanews : apa yang telah dan akan dibenahi ?

Mawar Anggraeni ( MA) :  Salah satu diantaranya  memberikan aneka macam bentuk ketrampilan. Kami menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, karena kami tidak memiliki anggaran tersendiri.

 Dengan memiliki ketrampilan,maka terbuka peluang lapangan kerja baru, sekaligus sumber penghasilan baru. Itu bisa dilakukan-ditekuni di sela sela waktu luang setelah bekerja di pabrik.

Menurut Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kudus, Evita Dewi, pihaknya sudah menggelar pelatihan tahap ke lima. Berupa hantaran pengantin, tata boga, make up artist , handycraft dan bahasa Inggris. Dengan menghabiskan biaya Rp 1,8 miliar yang berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Kudus 2021. Pesertanya cukup banyak dan sebagian besar perempuan

Dupanews : Selama ini sebagian pihak menyatakan upah yang diterima pekerja relative kecil.Bila dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh pabrik/perusahaan rokok, cukai yang diterima negara, maupun DBHCHT yang diterima pemerintah kabupaten (Pemkab)jauh lebih besar.

MA : Tidak sepenuhnya benar. Untuk pengupahan sudah menyesuaikan/mematuhi sesuai upah minimum kabupaten (UMK) dan masih ada hak hak lain yang juga diberikan pihak  pabrik/perusahaan untuk segenap pekerjanya.Kami juga ikut membantu sesuai kapasitas kami. Memang belum memuaskan banyak pihak.Kami butuh masukan banyak pihak, sehingga penghasilan dan kesejahteraan para pekerja terus semakin membaik.

Dupanews : Sudah tidak menjadi rahasia umum  lagi, jika sebagian besar pekerja tidak “sarapan”. Sebagian memilih sarapan di seputar pabrik. Ada saran para pekerja ini diberikan susu murni ( minum susu) dari pabrik atau dari Pemkab Kudus melalui DBHCHT. Agar lebih sehat, bertenaga dan meningkatkan  kinerja. Sekaligus membantu meningkatkan produksi susu, populasi ternak sapi, peningkatan penghasilan petani dan membuka lapangan kerja

MA  : Itu  saran/masukan baik. Namun menurut saya, minum susu bagi pekerja tidak serta merta mampu meningkatkan banyak hal.Anak anak lebih banyak yang membutuhkan.Selain  itu  susu –dalam hal ini susu sapi perlu perlakuan khusus.

Dari proses pemasakan , temperatur hingga daya tahannya.

 Menurut data yang dihimpun Dupanews : secara umum  di dalam 100 mili liter susu sapi  mengandung,  karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral .

Dengan kandungan tersebut maka ada 15 manfaatnya mengkumsumsi susu yaitu :  Meningkatkan kekuatan tulang. Menjaga kesehatan jantung.  Meningkatkan massa otot. . Menurunkan risiko kanker.Meningkatkan sistem imun tubuh.Menurunkan kadar gula dalam darah. Menjaga tekanan darah. Meningkatkan energi dan kebugaran tubuh.. Mengoptimalkan fungsi otak. Mencegah depresi.  Mencegah masalah pada gigi. Mempercepat penyembuhan luka. Menjaga berat badan dan Memelihara kesehatan mata serta membuat kulit tampak segar.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button