Galakkan Lagi Pelatihan Karawitan- Gamelan Warisan Budaya
Kudus, Dupanews.id – Perlu digalakkan lagi pelatihan hingga lomba ketrampilan karawitan di Kudus, terutama untuk kalangan pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan hingga perguruan tinggi. Selain itu karawitan dimasukkan sebagai kurikulum wajib belajar- bukan lagi sebagai ekstra kurikuler. Sejalan dengan itu dicari-diangkat guru seni karawitan. Apalagi Gamelan sudah ditetapkan Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (Unesco) sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb/ intangible cultular heritage)) di Paris Perancis , Rabu ( 15/12/2021).
Itulah pernyataan Giyono dan Nawanto, dua pensiunan pejabat di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, menanggapi tentang ketidak hadiran banyak penonton pada pagelaran karawitan di balai-kantor Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Minggu ( 18/9/2022).” Sedang seniman karawitan di masyarakat ssudah semakin langka. Termasuk guru SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi yang memiliki kemampuan mengajarkan seni karawitan sudah jarang. Malah ada sebagian diantaranya samasekalitidak mampu melakoni lagi.. Banyak pula peralatan karawitan/gamelan di sekolah-utamanya SD yang mangkrak ,” tambah Giyono.
Malah menurut pengamatan Nawanto, sudah beberapa tahun terakhir gamelan yang ada di pendopo Kabupaten Kudus juga nganggur. Alias tidak pernah digunakan-ditabuh. “Latihan karawitan tidak cukup hanya sekali, dua kali terus bisa nabuh dengan benar. Tetapi butuh waktu yang tidak sedikit (lama) dan ketekunan berlatih Guru bidang studi/mata pelajaran(mapel- bukan bidang seni karawitan) sudah capai dengan tugas tugasnya sendiri” ujarnya
Gamelan.
Gamelan telah ditetapkan Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (Unesco) sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb/ intangible cultular heritage)) di Paris Perancis , Rabu ( 15/12/2021). Ini merupakan WBTb ke-12 yang diperoleh Indonesia. Sedang 11 WBTb lainnya adalah : wayang, keris, batik,pendidikan membatik, angklung,tari saman,tiga genre tari Bali, noken, pinisi, pencak silat,dan pantun.
Menurut UNESCO, gamelan sebagai salah satu sarana ekspresi budaya serta sarana membangun relasi antara manusia dan semesta. Diakui pula gamelan yang dimainkan dalam orkestra memuat nilai saling menghormati, me-ngasihi, dan peduli kepada sesama manusia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun media sosial , Rabu ( 15/12/2021) menyambut baik UNESCO atas penetapan gamelan sebagai WBTb Dan gamelan sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia yang terus dipelajari, dikembangkan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.”Indonesia akan terus melestarikan gamelan melalui pendidikan dan pelatihan, se-cara formal dan nonformal. Melalui festival, pawai, pertunjukan, dan pertukaran budaya,” tuturnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyatakan bangga dengan penetapan gamelan sebagai WBTb. Gamelan merupakan identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Gamelan juga memengaruhi perkembangan musik Indonesia dan dunia.
Sedang menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid , penetapan ini akan meningkatkan citra bangsa Indonesia di mata dunia. ”Ini berarti semakin dituntut untuk melestarikan warisan budaya gamelan. Ini juga menjadi tantangan kita semua untuk menunjukkan ke dunia tentang upaya Indonesia memajukan kebudayaan,” ucapnya.
Etnomusikolog Franki Raden menambahkan ,gamelan tidak sekadar WBTb, namun gamelan punya pengaruh besar dalam perkembangan musik di dunia. Khususnya musik di abad ke-20.
Lalu menurut budayawan Sardono W Kusumo, gamelan berpengaruh pada perkembangan seni teater dunia. Hali ni berkaca dari seniman teater Antonin Artaud yang terpengaruh tarian Bali dengan iringan gamelan masa lalu. Gamelan itu sendiri antara lain terdiri dari :bonang, kenong, gambang, saron, kendhang, chelempung, rebab, siter, gender, kempul, gong, kethuk kempyang, slenthem dan suling(Sup)