BebasReligi

Ketika Makam Sunan Kudus Tanpa Luwur

Share

Kudus, Dupanews- Sudah sekitar lima hari terakhir luwur- kain penutup warna putih makam Sunan Kudus di komplek Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Desa Kauman Kecamatan Kota Kudus dicopot. Kemudian saat ini dalam proses penggantian dan akan dipasang luwur baru pada puncak ritual buka luwur pada 8 Agustus 2022.

Hampir sepanjang hari selama lima hari ini, cukup banyak peziarah-warga dari  wilayah Kudus dan  luar daerah yang memadati makam tersenyum. Diantaranya ingin tahu secara langsung kondisi saat makam tidak “berluwur”. Selama ini mereka pada umumnya melihat kondisi makam dalam keadaan berluwur.

Menurut buku Inventarisasi Benda Cagar Budaya Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Situs  Menara, Situs Muria dan Sekitarnya, yang disusun  tim invetarisasi  benda cagar budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kudus, Desember 2007,  makam Sunan Kudus berukuran panjang 225 centimeter, lebar  70 centimeter, tinggi 40 centimeter, luas batu nisan 68 centimeter dan lebarnya 14 centimeter. Dengan  bahan semen dan tahun pendirian/pembuatan pada abad XV.

Sedang menurut buku Kudus Purbakala dalam Perjuangan Islam, karangan Sholichin Salam (penerbit Menara Kudus cetakan  pertama 1962, cetakan kedua 1976), di halaman 69 disebutkan secara rinci 35 makam yang berada di komplek makam tersebut.

Selain makam Sunan Kudus, juga terdapat makam isteri Sunan Kudus, isteri Sunan Muria, ahli waris Sunan Kudus, KHR Padmonegoro bupati Kudus- menantu Paku Buwono III ( 1749- 1788) hingga Kiai Haji Asnawi- salah satu kiai kharismatik.

Jika komplek makam-makam kuno –utamanya yang berkaitan sejarah di daerah lain dirombak atau ditata ulang dengan sentuhan modernisasi, maka Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) justru secara bertahap mengembalikan sesuai aslinya.

Hal ini dimaksudkan agar nilai tinggi dari benda berstatus cagar budaya masih terus terjaga sepanjang masa  Meski  harus mencari bahan baku ke daerah lain yang tidak mudah ditemukan serta harganya jauh lebih mahal. Menurut Ketua YM3SK, Nadjib Hassan,  pihaknya sejak awal Februari 2014 mengganti genting maupun sirap ( semacam genting terbuat dari kayu) pada  cungkup ( semacam rumah) yang ada di komplek makam Sunan Kudus. Sebab kondisinya sebagian besar sudah rusak parah. Maklum usianya sudah ratusan tahun” tuturnya.

Nadjib Hassan menambahkan, untuk mengganti genting ia sengaja membeli genting asal Kebumen yang telah teruji kualitasnya ( diinjak sambil berlari tidak pecah). Begitu pula untuk sirap harus  memesan dari luar Kudus, itu pun  ketebalannya hanya  6 centimeter, sedang aslinya 8 centimeter.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button