BebasKudus

Pisang Ambon Putih (Cavendish) Favorit Dunia, Beli Saja Di Kampung Kuto

Share

Kudus, Dupanews.id – Pisang ambon putih ( Cavendish) sejak beberapa tahun menjadi salah satu komuditas  favorit pasar dunia. Departemen Pertanian memilih Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur)sebagai sentra buah  tropis ini.

Namun Martono (51) pemilik Kampung Kuto (kutho),  malah sudah menanam dan menghasilkan. Awalnya baru 1.000 pohon, tapi sekarang sudah membengkak menjadi sekitar 5.000 pohon. Sebagian besar pisang jenis pisang ambon putih ( Cavendish- selanjutnya disebut Cavendish) dan sebagian lagi pisang mas. “ Satu tandan pisang Cavendish  saat ini laku Rp 100.000 ( bayar di tempat/lokasi panen). Sedang anakannya  saya jual Rp 15.000,- /pohon. Ontongnya juga bisa diolah,” tuturnya di lokasi kampung kuto Kelurahan Purwosari Kecamatan  Kota /Kabupaten Kudus.

Kampung Kuto menempati lahan seluas empat hektar. Lokasinya sedikit dhelik,  di belakang kantor kelurahan. Tepatnya samping kanan( timur) tembok komplek kelurahan, masuk ke selatan hanya beberapa puluh meter).

Selain  dipenuhi tanaman pisang, juga ditanami sekitar 600 pohon jambu Kristal, buah naga, papaya California, peternakan unggas, kolam renang  hingga rumah makan. Pada posisi Minggu, 23 Januari, lumayan banyak pengunjungnya. Selain hari libur, cuaca di kota kretek lumayan cerah. Mereka tidak hanya anak-anak, remaja, tapi juga kalangan yang telah berkeluarga.

Menurut Murtono yang juga dikenal sebagai Ketua Asosiasi  UMKM Gusjigang Kudus dan salah satu unsur pimpinan di Universitas Muria Kudus (UMK), menanam pisang  jenis candevish tidak  begitu sulit. 

Murtono dengan tanaman pisang Cavendish Foto Sup
Murtono dengan tanaman pisang Cavendish Foto Sup

Idealnya untuk satu hektar ditanam 1000 batang, dengan jarak tanam  sekitar  3-3,5  meter.  Lalu setiap tiga bulan sekali baik dipupuk dengan pupuk organik maupun nonorganik. Selain itu setiap musim kemarau dipastikan cukup terari. “Saya memasang pipa pipa air yang harus menjangkau setiap pohon. Jadi pisang pun butuh air yang cukup,” tambahnya.

Kemudian pemeliharaan rutin yang harus dilakukan : pembersihan gulma dan lingkungan agar terhindar dari  hama dan penyakit.  “Jika  sudah keluar ontong raja (tuntut), biarkan dulu hingga semua sudah keluar”buahnya” (pisang). Setelah itu baru dipotong. Dan jangan lupa ontongnya bisa diolah( dimasak)” jelas Murtono.

Dengan “perlakuan” semacam itu, maka pada tahun pertama hanya bisa dipanen  setahun sekali. Tapi tahun ke dua bisa dipanen  tiga hingga tujuh kali.  Sehingga tidak mustahil saat berbudidaya pisang seluas satu hektar dan hanya cukup dikerjakan seorang saja, mampu menghasilkan Rp 10 juta per bulan.

Pisang cavendish  merupakan tanaman dari ordo Zingeberalis dan famili Musaceae. Sedangkan untuk genusnya adalah Musa serta spesies Musa spp. Dengan ciri khas: batang dengan tinggi sekitar 2,5 hingga 3 meter, berwarna hijau kehitaman. Berdaun  warna hijau tua dengan tandan sepanjang 60 hingga 100 centimeter . Memiliki buah sebanyak 8 hingga 13 sisir pada setiap tandan dan setiap sisir buahnya sekitar 12 sampai 22 biji.Kulit buah bertekstur agak tebal dengan warna hijau kekuningan atau kuning muda dan halus. Daging buah pisang berwarna putih kekuningan dengan cita rasa manis dan sedikit asam.

Menurut data Kudus Dalam Angka yang disusun Badan Pusat Stastistik (BPS) Kabupaten Kudus 2019, jumlah tanaman pisang tercatat  448.503 rumpun, Tidak disebutkan satu rumpun terdiri berapa pohon. Hanya saja Kecamatan Undaan terbanyak dan disusul Kecamatan Dawe.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button