Maggot, Pengurai Sampah Organik Tercepat.
Kudus, Dupanews.id – Maggot merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin. Seperti yang sudah disebutkan bahwa maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.
Tubuh maggot berwarna hitam dan sekilas mirip dengan tawon. Siapa sangka dibalik itu semua, maggot memiliki potensi untuk dibudidayakan. Bagi beberapa orang, budidaya maggot merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan.
Kenapa harus maggot?
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Feby Darmawan mengatakan setidaknya ada lima alasan kenapa masyarakat harus berbudidaya maggot di lingkungan mereka, terutama dalam pengelolaan lingkungan yang sehat.
maggot menjadi pengurai tercepat sampah organik. “Maggot atau larva yang dihasilkan dari telur hitam sangat aktif memakan sampah organik seperti sayur buah dan lainnya yang cepat diurai menjadi pupuk. Kulit jeruk dalam hitungan jam saja sudah habis terurai oleh maggot,” bebernya.
budidaya maggot tidak menimbulkan bau tidak sedap. Sampah organik yang membusuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap apalagi jika sampah tersebut jumlahnya banyak. Karena itu bisa kita manfaatkan maggot. “Setelah sampah rumah tangga dipilah, sampah organik bisa langsung diberikan kepada maggot. dan tidak memiliki waktu untuk membusuk sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap,” jelasnya.
Maggot ini juga bisa menghasilkan pupuk dari hasil kotorannya. Pupuk ini sangat baik untuk dijadikan pupuk alami dan bernilai ekonomi tinggi
Maggot juga bisa menjadi alternatif pakan ternak dengan kandungan protein yang tinggi.
Feby juga menyebutkan, pengelolaan sampah organik dengan maggot, lebih murah dibandingkan mengolah sampah organik dengan teknologi tinggi (hi-tech). Mengolah sampah dengan bantuan maggot sangat murah karena hanya menyediakan kandang lalat hitam yang berasal dari kayu dan kain hitam juga bak-bak untuk memelihara maggot sehingga mereka mampu mengolah sampah menjadi pupuk organic(Sintani/Sup).