Jogo Santri Menjadi Jembatan Antara Pemerintah Dan Pesantren
Demak, Dupanews.id – Aplikasi Jogo Santri merupakan hasil dari program master plan smart city. Karena Demak notabennya kota wali maka di perlukan pergerakan persantren melalui dunia maya dengan aplikasi tersebut. Namun aplikasi yang sudah dibangun tahun 2020 pada perkembangannya tidak ada penambahan data.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informatika dan Persandian Harso Gutomo pada Sosialisasi dan Bintek Aplikasi Jogo Santri Tahun 2022, Selasa (18/01/22) di Ruang Rapat Dinkominfo.
“Padahal jika teman admin dari pesantren aktif dalam menginput data terkait pesantren masing-masing, dapat menjadi jembatan pemerintah dan pesantren,”kata Harso di hadapan perwakilan admin Ponpes se-Kabupaten Demak.
Harso menjelaskan, dalam aplikasi jogo satri berisi berbagai macam konten diantaranya nama pesantren, lokasi pesantren, dan data pengasuh. Di dalamnya diharapkan dapat menampung segala informasi terkait pesantren, sehingga pada saat diakses memberikan informasi jumlah pesantren, kegiatan pesantren dan dapat diakses dari manapun.
Sejauh ini, ungkap Harso, dirinya telah mendata ada 221 pesantren di Kabupaten Demak, namun pembinaan ini di targetkan secara bertahap di 20 pesantren.
“20 pesantren ini sebagai pilot project nanti bisa di tularkan ke pesantren lainnya. Peserta dari pesantren ini cukup antusias karena 1 pesantren menargetkan 2 bahkan 3 santrinya untuk mengikuti ini,”katanya.
Sekdin Kominfo Indrijantoro Widodo menyampaikan, Kabupaten Demak salah satu Kabupaten yang di bina bagaimana konsep membangun yang smart. “Di dalam konsep pembangunan kota pintar yaitu apa-apa itu gampang, lingkungan nyaman, fasilitas memadai. Ini bisa di bantu dengan namanya teknologi seperti Aplikasi Jogo Santri.”
“Saya yakin jika di kembangkan, pesantren tidak akan merasa dirugikan,” tambah Indrijantoro Widodo.
Sementara, Perwakilan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU) Arifin mengungkapkan, jika semua informasi sudah dapat tercover di Jogo Santri dapat menjadi media promosi yang bagus dan pertanggung jawaban pengelola pondok pesantren. Bukan hanya orang Demak saja yang dapat melihat informasi tersebut, bahkan tingkat Nasional hingga Internasional. (ist)