Kudus, Dupanews.id – Ratusan pedagang sayuran di Pasar Bitingan “ogah” dipindah ke Pasar Baru. Akibatnya sangat mengganggu lalulintas. Bahkan menurut pengamatan Dupanews, sejak Minggu malam (28/11/2021) hingga Senin dinihari (29/11/2021) banyak pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker.
Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Kudus, Sudiharti yang dihubungi via WA sampai Senin malam pukul 19.00 tidak memberikan jawaban samasekali. Padahal selain sejumlah pertanyaan tertulis juga disampaikan sejumlah foto tentang kondisi seputar pasar sayuran tersebut.
Beberapa bulan lalu, Sudiharti sempat mengungkapkan kepada wartawan, kondisi pasar sayuran seputar Pasar Bitingan, selain menimbulkan masalah di bidang lalulintas, juga menggangu “pemandangan”. Pihaknya sudah menyediakan tempat yang representatif di Pasar Baru dan sudah ada sekitar 40 pedagang yang telah pindah ke Pasar Baru. Tidak diketahui secara pasti apakah pedagang tetap dikenakan retribusi dan juga termasuk sisi keamanannya.
Para pedagang-bakul sayuran itu sendiri tidak hanya dari Kudus, tetapi juga berdatangan dari Ambarawa, Pati, Jepara dan Demak. Mereka menggelar lapak sejak di bekas komplek Matahari yang telah diratakan dengan tanah, hingga seputar perempatan jalan- lampu lalulintas. Bahkan melebar hingga ke seputar komplek Tugu Identitas.
Puluhan mobil, truk dan motor angkutan barang, diparkir di sisi kanan kiri jalan. Akibatnya jalan menyempit. Pengguna lalulintas yang datang dari arah selatan- seputar Tugu Achmad Yani yang hendak menuju “kota”, memilih lewat perempatan Jalan Acmad Yani, kemudian belok ke kanan ( timur).
Sedang yang hendak ke Kudus kulon atau ke Jepara belok kiri masuk desa Ploso, namun kondisinya jalannya relatif. Sehingga terpaksa melalui seputar pasar Bitingan, meski tersendat.
Kegiatan pasar grosir sayuran tersebut biasanya malah buka sejak sekitar pukul 22.00 WIB dan berlangsung hingga pagi hari. Aneka jenis sayur dan juga buah-buahan, yang umumnya dalam kondisi masih segar, dapat ditemukan di pasar ini.
Dengan adanya pasar tersebut, muncul pula para pedagang kaki lima yang berjualan aneka jenis minuman dan makanan. Sedang menyangkut penyebab “ogahnya” pedagang sayuran pindah ke Pasar Baru karena “ takut” kehilangan pelanggan dan lokasinya yang tidak strategis. Jika alasan pedagang itu masuk akal ( dari banyak sisi), Pemkab Kudus bisa menata ulang bekas komplek Matahari menjadi sentra pasar sayur.(Sup)