Temu “Kangen” Ala Hari Triyogo
Kudus,Dupanews.id – Hari Triyogo, pria kelahiran Jogjakarta 5 Juni 1960 ini punya cara tersendiri untuk menggelar temu kangen. Kebetulan bertepatan dengan hari pahlawan 10 November 2021. “ Ada sejarahnya ketika bapak saya “menitipkan” saya kepada Bupati Kudus Soedarsono dan PT Djarum. Itulah awal saya bekerja di Kudus. Ada semacam ikatan batin yang tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun,” tuturnya saat ditemui di Kudus dan dilanjutkan ngobrol melalui telepon.
Bapak Hari Triyogo adalah Mayor Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Ismail, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode , yaitu 1983-1988 dan 1988-1993.
Hari Triyogo sendiri mengawali kariernya di Kudus sebagai Kepala DPU 1999-2000. Kemudian 2000 – 2003: Kabid Bina Marga DPU Kab. Kudus, 2003 – 2008: Kepala Dinas LHPE, 2008 – 2013: Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Kudus
Th 2013 – 2018: Staf Ahli Bupati Kudus Bidang Pembangunan . “ Saya mengajukan permohonan dini pada akhir 2018. Kemudian berwira-swasta di bidang pertanian pada lahan milik sendiri di seputar Kelurahan Genuk Ungaran Kabupaten Semarang. Juga menjadi Pembina Yayasan Ibu Kartini, yg bergerak dibidang pendidikan.
serta Dewan Penasehat FKPPI PD XI Jawa Tengah, tambah bapak dari dua anak dan telah dikaruniai seorang cucu ini.
Dalam temu kangen ini , Hari Triyogo antara lain didampingi mantan Komandan Kodim 0722 Kudus Priyo Jatmiko. Dan diawali dengan sowan ke rumah Pak Darsono. Kemudian melihat dari dekat komplek Oasis. Sebuah komplek pabrik rokok sigaret kretek mesin (SKM) yang menempati lahan seluas 82,05 hektar di wilayah Desa Gondangmanis, Bae, Pedawang dan Desa Bacin Kecamatan Bae – sekitar empat kilometer dari Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus.
Baca Juga : Wisata Waduk Kedung Ombo Belum Maksimal
Dan mengoperasikan mesin kretek tercepat pertama di dunia, yaitu mampu memproduksi 16.000 batang SKM/menit. Lalu mentrapkan sistem penyimpanan tembakau dengan Automatic Storage Retrieval System
Di komplek ini juga dapat disaksikan pula Djarum Foundation Park yang berisi plaza sosial, bulutangkis, trees for life, amphitheatre budaya, gapura bakti pada negeri dengan hiasan taman bunga. Juga Pusat Pembibitan Tanaman. “Selain itu saya juga mampir ke kantor pusat Djarum. Luar biasa peran perusahaan ini- tidak hanya menyangkut bidang rokok – melainkan menyasar ke semua lini,” tutur Hari Triyogo
yang berendidikan: SD – SMA di Jakarta, perguruan tinggi di USU Medan, pasca sarjana di Undip Semarang, IHS Rotterdam, UI Jakarta dan UGM Yogya.
Perjalanan temu kangen dilanjutkan ke salah satu rumah makan ternama di Jati Kudus. Bertemu dengan sejumlah wartawan senior di Kudus- seperti Soleh AK – pensiunan wartawan Suara Merdeka. Sejumlah ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),(Arwani, “tumenggung Fikri” budayawan Bin Subianto hingga sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dan diakhiri dengan mengunjungi rumah- sekaligus markas besar perusahaan bus ternama Haryanto di Desa Ngembalrejo. “Saya kagum dengan perjalanan hidup beliau yang sukses di bidang usaha, tapi juga sangat peduli dengan kebudayaan. Khususnya pedalangan dan wayang kulit. Selain itu saya sangat gembira dan terharu, bisa bertemu dengan beliau –beliau semuanya. Sambutan yang penuh kekeluargaan, penuh persahabatan dan sepenuh hati. Matur nuwun sanget untuk semuanya,” ujar Hari Triyogo mengakhiri pembicaraannya.(Sup)