KudusSosial

Pengerukan Galian C Masih Berlangsung di Klumpit

Share

Kudus, Dupanews.id – Pengerukan tanah galian C di Desa Klumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus masih tetap berlangsung hingga Selasa ( 9/11/2021). Padahal pihak pemerintahan desa ( Pemdes) sejak sekitar 10 hari terakhir memasang papan nama larangan.

Sedang pengerukan bergeser dari lokasi lama  yang berada beberapa puluh meter sebelah kanan atau sisi utara jalan raya Klumpit – Getasrabi, ke lokasi baru. Sekitar 50 meter dari jalan raya Desa Padurenan – Sudimoro. Tepatnya depan seberang jalan Puskesmas Desa Sudimoro.

Kepala Desa Klumpit Subadi yang ditemui Dupanews di ruang kerjanya tidak tahu menahu adanya kegiatan penambangan tersebut. Termasuk tidak mengetahui lokasi itu masuk wilayah kerjanya atau wilayah desa lain.

Pengusaha golongan C, Heri Santoso, atau biasa menyebut dirinya juragan galian C membenarkan sejak beberapa waktu lalu, ia “menggali” tanah di lokasi tersebut. Kemudian dijual ke Mayong Jepara. Di lokasi  galian dan saat ditemui di rumahnya, juragan ini  bersikukuh lahan yang digali berada di wilayah  Padurenan. Sedang kedalaman galian  hanya sekitar 40 – 100 centimiter saja dan tidak menggunakan alat berat. Cukup dengan cangkul dan sekop.

Namun ketika dicek ke Kantor Desa Padurenan, perangkat desa setempat menunjukkan beberapa lembar peta tentang desa yang telah ditetapkan sebagai klaster bordir dan konveksi.  “  Di depan  seberang jalan raya depan Puskesmas ada selokan-sungai kecil. Itu sebagai pembatas antara Desa Padurenan dengan Desa Klumpit. Jika lokasi penambangan berada di kanan sungai ( dari arah Padurenan – Sudimoro) itu masuk Desa Klumpit. Jika dari arah sebaliknya itu masuk wilayah Desa Padurenan. Sampai sekarang belum pernah ada yang meminta  ijin kepada kami.’  tutur salah seorang perangkat desa.

Perangkat Desa Padurenan menunjukkan peta desa - Foto Sup
Perangkat Desa Padurenan menunjukkan peta desa – Foto Sup

Baca Juga : Dipasang Papan Nama Larangan Galian C Desa Klumpit

Ternyata setelah dicek ulang ke lokasi, lokasi penambangan berada di sisi kanan  sungai. Artinya masuk wilayah  Desa Klumpit . Hal itu ketika diberitahukan ke juragan galian C Heri Santoso, tidak mau berkomentar. Termasuk ketika ditanyakan apakah akan menghentikan aktivitasnya atau tetap meneruskannya.

Pengusaha galian C, Yahman asal Desa Karangampel Kecamatan Kaliwungu yang juga sempat menjadi penambang di Desa Klumpit yang ditemui terpisah tetap mendukung kesekapatan yang ditanda-tangani banyak pihak untuk menghentikan / melarang penggalian C di desa ini. “Namun dengan adanya aktivitas yang dilakukan saudara Heri Santoso dan pihak desa maupun pihak lain tidak menindaknya- maka saya sangat menyesalkan. Ini  artinya “tebang pilih”- seharusnya “ditebang” semuanya. Itu baru adil,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laman Pemkab Kudus, lokasi penggalian golongan Csudah ditetapkan sejak tahun 2017.  Dan di Desa Klumpit maupun Padurenan tidak termasuk di dalam peta lokasi.

Potensi bahan tambang golongan C di Kabupaten Kudus meliputi : andesit – pasir, kaolin, andesit, andesit – sirtu, pasir – lempung, sirtu, lempung, gamping, trass dan leusit. Bahan galian yang sudah dimanfaatkan adalah andesit, pasir, batu gamping, lempung yang digunakan sebagai bahan baku batu bata, genting dan gerabah serta pasir – lempung, trass, andesit – sirtu digunakan untuk tanah urug. Potensi bahan galian C di Kabupaten Kudus dapat dilihat sebagai berikut :

Baca Juga : Aneh Tidak ada Satupun Aparat Turun Tangan

 Andesit : sebagai bahan baku pondasi rumah/dasar jalan

Lokasi : Cranggang, Gondosari, Ternadi.Luas area : 13 Ha. Volume : 627.813 m3

Andesit Pasir : digunakan sebagai tanah urug atau bahan bangunan

Lokasi : Kandangmas, Cranggang, Rejosari, Terban. Luas area : 50 Ha

Volume : 2.705 jt m3

 Andesit Sirtu : sebagai bahan bangunan. Lokasi : Rahtawu, Gondosari, Lau

Luas area : 60 Ha.Volume : 1,88 jt m3

Batu gamping ; sebagai bahan baku kapur tohor. Lokasi : Wonosoco

Luas area : 50 Ha.Volume : 12,75 jt m3

Lempung : khusus di desa Jepang Pakis, Kedungdowo, Dersalam baik untuk bahan keramik, genteng. Lokasi : Karangrowo, Ngembalrejo, Gribig, Jepang Pakis, Dersalam, Jepang, Kedungdowo, Undaan. Luas area : 132,75 Ha.Volume : 13.615 jt m3

Leusit : merupakan mineral feldspatoid kaya unsur kalium apabila terdapat dalam tanah akan memperkaya unsur hara makro yang diperlukan tanaman

Lokasi : Menawan.Luas area : 5 Ha. Volume : 25.000 m3

 Kaolin : sebagai bahan baku keramik. Lokasi : Kandangmas, Cranggang

Luas area : 2,5 Ha. Volume : 42 .500 m3

Pasir Lempung: kurang baik sebagai bahan baku keramik. Lokasi : Bulungcangkring, Kali Wutuk.Luas area : 2.501 Ha.Volume : 87,5 jt m3

Sirtu : sebagai bahan bangunan. Lokasi : Slalang, Karangsambung

Luas area : 22.5 Ha. Volume : 443,950 jt m3

 Trass : sebagai bahan baku batako karena unsur CaO yang berasal dari larutan mineral dapat berfungsi sebagai semen. Lokasi : Menawan, Kuwukan, Cranggang, Kandangmas, Terban, Tanjungrejo.Luas area : 287,5 Ha.Volume : 152.588 jt m3 (Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button