Kudus, Dupanews.id – Camat Kaliwungu Kabupaten Kudus, Satria Agus Himawan telah mempersiapkan empat lokasi pengungsian, jika sewaktu waktu terjadi bencana banjir. Dilengkapi dengan dapur umum yang telah pula disiapkan logistiknya. Ke empat lokasi pengungsian tersebut meliputi : Balai Desa Kedungdowo, Garung Kidul, Garung Lor dan Aula Kecamatan Kaliwungu.
Menurut Satria yang dihubungi Dupanews, Selasa petang (2/11/2021), kesiapan tersebut merupakan tindak lanjut adanya apel siaga dan rapat koordinasi antisipasi penghujan 2021/2022 yang dipimpin langsung Bupati Kudus Hartopo. “ Wilayan Kecamatan Kaliwungu asalah salah satu diantara sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, yang setiap musim hujan nyaris mejadi pelanggan banjir.” ujarnya.
Banjir itu akan muncul tatkala di wilayah Gunung Muria- terutama di wilayah Kabupaten Kudud diterpa hujan dengan intensitas tinggi. Curah hujan itu akan terbawa aliran sungai besar, sedang dan kecil, yang mengalir di wilayah Kecamatan Kaliwungu.
Juga dipicu dengan meluapnya Sungai Wulan yang melimpas di spillway ( pelimpah) dan sungai SWD I, Spillway : adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengendalikan pelepasan air yang mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir.
“ Tapi dengan telah dinormalisirnya sungai SWD I dan SW D II, diharapkan tidak terjadi banjir lagi. Biasanya persawahan dan pemukiman penduduk di Desa Setrokalangan, Banget, Blimbingkidul dan Garungkidul yang tergenang.Saat ini tercatat sekitar 20 hektar sawah yang sarat dengan tanaman padi, Sedang kondisi tanggul tidak ada yang rawan jebol” tambah Satria.
Dua pompa dioperasikan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus, Arif Budi Siswanto yang ditemui terpisah mengatakan, dua pompa air yang berada di tepi tanggul Kali Wulan Desa Jati Wetan Kecamatan Jati telah dipersiapkan untuk antisipasi banjir. “Pompa lama buatan tahun 2007 telah diperbaiki dan satunya lagi dibangun tahun 2014. Kini sudah kondisi siap dioperasikan sewaktu –waktu. Sedang yang menyangkut bahan bakarnya dijamin cukup, Jadi tidak ada problem “ tegasnya.
Selain itu sejak hari Minggu, pihaknya dengan organisasi terkait dan didukung warga serta relawan, juga sudah mulai “ resik resik” sampah . Diawali dari sampah yang berada di seputar jembatan. Juga akan dibarengi dengan kontrol pada tanggul kali bersama dengan aparat Balai Pengelolaan Sumber Daya Alam (BPSDA) Seluna ( nama sungai Serang, Lusi, Juwana).(Sup)