Bulog “Ingkar Janji”, Petani Jagung Grobogan Jual ke Pabrik Pakan Ternak
Grobogan, Dupanews.id – Paling tidak 10 gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, terpaksa menjual hasil panennya ke pabrik pakan ternak. Setelah Perusahaan umum (Perum) Badan urusan logistik (Bulog) tak kunjung datang untuk membeli jagung petani. Padahal pada 9 Oktober 2021 telah ditanda-tangani .tentang pasokan dan penyaluran jagung program Cadangan stabilisasi harga pangan ( CSHP ) antara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Sunato dengan Perum Bulog Cabang Semarang, yang disaksikan Kapolres dan Dandim Grobogan . “Ketidakjelasan Bulog pada tindak lanjut penyerapan 30.000 ton jagung yang disiapkan petani,Akhirnya petani Grobogan menjual jagungnya ke pabrik pakan ternak,” tutur Sunanto di Purwodadi- Grobigan, Rabu (20/10/2021).
Ia menambahkan dalam berita acara tersebut , setidaknya 10 Gapoktan di Kabupaten Grobogan siap menyediakan 30.000 ton jagung untuk peternak ayam mandiri secara bertahap. Yaitu 5.000 ton per minggu (atau selama 6 minggu)hingga akhir November 2021
Namun hingga Kamis ( 21/10/2021) Perum Bulog Cabang Semarang belum juga menindak lanjut pembelian jagung. Padahal kondisi jagung sudah tersedia
Sunanto menegaskan, pihaknya sebenarnya hanya membantu Perum Bulog dalam menyediakan jagung yang rencananya akan digunakan sebagai subsidi jagung untuk peternak. Tujuanya agar penyediaan jagung program pemerintah itu sebagai bahan pakan ternak dapat terlaksana. Dan juga agar peternak secepatnya juga terbantu mendapatkan pasokan jagung untuk bahan pakan,” tuturnya.
Kabupaten Grobogan merupakan lumbung pangan Jawa Tengah. Salah satunya sentra produksi jagung yang hingga akhir tahun masih melangsungkan panen dengan hamparan cukup luas. Prakiraan total luas panen jagung tahun 2021 mencapai 121.200 ha dengan produksi 783.700 ton. Luas panen di bulan Oktober 2021 24 ribu haproduksi 120 ribu ton.
“Kondisi ini menjadi jaminan pemenuhan kuota jagung sesuai permintaan pemerintah,” ucapnya. Bahkan kami sanggup memasok 100.000 ton hingga Januari 2022 karena Januari akan memasuki panen raya musim tanam pertama,” imbuh Sunanto.(Sintani/Sup)