Unggulkan Produk Lokal, Batik Kudus Dijadikan Seragam ASN
KUDUS, dupanews.id – Pemerintah Kabupaten Kudus terus menggalakkan gerakan memakai Batik Kudus sebagai salah satu seragam ASN sebagai wujud promosi batik lokal. Hal tersebut diungkapkan kala mengunjungi UMKM Batik Djanoer di Desa Karangmalang, Gebog, Jum’at (3/9).
Sejak dulu, Kabupaten Kudus dikenal memiliki batik dengan corak yang khas. Batik Kudus pun memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Pengrajinnya pun beragam, mulai dari usaha yang masih rintisan sampai dengan yang telah memiliki banyak karyawan.
Hartopo menyampaikan promosi batik Kudus terus digencarkan untuk memajukan UMKM lokal. Selain sebagai seragam ASN pada hari Rabu, Hartopo meminta agar ASN menggunakan batik Kudus sebagai oleh-oleh saat kunjungan ke daerah lain. Selain itu, Hartopo pun mendorong agar UMKM batik Kudus aktif dalam pameran maupun bursa yang dilaksanakan setiap tahun.
“Kami telah menginstruksikan agar batik Kudus dipakai para ASN setiap hari Rabu. Kami juga meminta agar para ASN bisa nyangking batik Kudus berkunjung ke daerah lain, sekaligus sebagai promosi,” bebernya.
Batik Djanoer merupakan UMKM yang terbilang masih baru. Meskipun terdampak adanya pandemi Covid-19, Batik Djanoer mulai meningkatkan produksi saat Kudus masuk PPKM Level 2. Hartopo memuji semangat pemilik UMKM, Sih Karyadi, yang tetap memproduksi batik Kudus. Pihaknya pun siap mendukung agar UMKM lebih maju.
“Semangat Pak Sih Karyadi ini luar biasa karena telah berjuang dari nol untuk mengembangkan batik Kudus. Berawal dari kecintaannya terhadap batik Kudus, sampai sekarang produksi sendiri,” ungkapnya.
Menjamurnya UMKM batik Kudus diharapkan dapat memberikan keringanan seperti kain yang bisa dibeli secara eceran (ketengan). Sehingga tidak memberatkan para pengusaha kecil untuk memproduksi batik Kudus. Hartopo melalui Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah akan mengupayakan printer agar bisa digunakan oleh para pengrajin Batik Kudus.
“Selama ini para pengrajin batik harus ke luar kota untuk mencetak batik. Hal tersebut membutuhkan tenaga, maupun ongkos yang tak sedikit. Diharapkan adanya mesin printer bisa mengefisienkan kinerja para pengrajin,” tambahnya.
Mendengar hal tersebut, Sih Karyadi mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kudus yang mendukung inovasi dan kreatifitas pelaku UMKM di era pandemi. Ia lebih bersemangat untuk berkarya lebih baik lagi dan meningkatkan kualitas. Selama itu, Pemerintah Kabupaten Kudus juga telah melaksanakan pelatihan untuk para pengrajin batik Kudus.
“Terima kasih karena Bapak Bupati selalu mendukung kami berkarya dan meningkatkan kualitas,” ucapnya.