Bupati Kudus Apresiasi Satpol PP yang Larisi Dagangan PKL
KUDUS, dupanews.id – Satuan Polisi Pamong Praja Kudus melarisi dagangan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak Covid-19, Jum’at, (6/8). Hal ini dimaksudkan sebagai upaya mengurangi beban ekonomi masyarakat kecil selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III.
Bupati Kudus Hartopo menyampaikan banyak masyarakat yang terdampak pandemi-19. Untuk itu, ia memberikan imbauan kepada pegawai untuk belanja di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ternyata, kebijakan tersebut telah berlaku di Satpol PP Kudus yang selalu “memanggil” para PKL ke kantor. Berbagai PKL mulai dari pedagang aneka bubur, gethuk, serabi kuah, lentog, gorengan, nasi bakar dan lain-lain berjajar rapi di kantor Satpol PP.
Hartopo menyampaikan kegiatan seperti ini sangat baik dilaksanakan di era pandemi. Membeli produk para PKL dan pelaku usaha kecil dapat membantu mereka bertahan di masa pandemi yang sepi pelanggan. Pihaknya meminta gerakan ini dapat diikuti oleh pegawai di OPD lain sesuai imbauannya untuk membeli produk UMKM.
“Ini bisa menjadi contoh bagi para pegawai di OPD lainnya untuk mengikuti gerakan serupa. Seperti imbauan saya agar selalu membeli produk UMKM,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Hartopo juga mengapresiasi Satpol PP yang tak lelah menjalankan tugasnya. Menurutnya, kasus Covid-19 di Kudus dapat melandai salah satunya berkat kerja keras Satpol PP.
Baca juga : Hartopo Upayakan Peserta BLK Dapat Bantuan Alat Usaha
“Kerja keras Satpol PP ini luar biasa karena selalu melakukan operasi yustisi setiap hari. Angka Covid-19 dapat melandai pun salah satunya berkat beliau semua ini. Tetap semangat dan mohon untuk menertibkan PKL secara baik-baik dan humanis,” pesannya.
Kepada para PKL, Hartopo berpesan untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan memberikan contoh yang baik kepada para pembeli. Sehingga, pedagang dapat mengingatkan para pembeli agar selalu taat protokol kesehatan. Hartopo pun menyampaikan empatinya kepada pedagang yang sepi pembeli.
“Kami akan terus berupaya membantu UMKM bertahan di era pandemi. Bapak ibu pedagang juga dapat mengikuti program dari Disnaker untuk mendapatkan tambahan modal. Dengan catatan membentuk satu grup dari desa. Selanjutnya, nanti akan disurvei dari pihak dinas. Langsung ke kantor Disnaker saja untuk pengumuman lebih lanjut,” paparnya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Dimas, mengaku omzetnya turun selama pandemi. Oleh karena itu, gerakan yang digagas bupati tersebut diharapkan dapat membantu para PKL memulihkan perekonomian.
“Selama pandemi ini dagangan sepi, dan yang terdampak tak cuma saya. Banyak pedagang lainnya. Semoga adanya Gerakan Belanja di UMKM, para pedagang kecil seperti saya ekonominya bisa pulih,” harapnya.