Prediksi Permintaan Hewan Kurban Turun 10 Persen
Jakarta, Dupanews.id – Pemerintah yang diwakili Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian pertanian (Kementan). Nuryani Zainuddin memprediksi pada Idul Adha tahun 2021 permintaan hewan kurban akan menurun sekitar 10 persen. Hal ini imbas belum terbebasnya Indonesia dari pandemi Covid-19. Penurunan i telah terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia di 2020. Hal itu terungkap dalam acara FGD virtual tentang Kurban saat pandemi Corona yang digelar Tabloid Sinar Tani, Rabu (14/07/2021) .
Pada Idul Adha tahun 2019 jumlah pemotongan hewan kurban masih sekitar 1,8 juta ekor maka pada 2020 sudah menurun 10 persen dan diperkirakan di Idul Adha tahun 2021 penurunannya juga mencapai sekitar 10 persen dibanding posisi tahun 2020. “Bahkan kami mendengar dari pedagang hewan kurban kalau penurunan permintaan bisa mencapai 50 persen,” tuturnya.
Ia menambahkan ketersediaan ternak untuk hewan ternak di Idul Adha 2021 , wa jumlahnya cukup bisa memenuhi kebutuhan di masyarakat. Jumlah ternak sapi mencapai 568,9 ribu ekor, kerbau 15,5 ribu ekor, kambing 853,8 ribu ekor dan ketersediaan domba mencapai 329,1 ribu ekor.
Mengutip data tahun 2020 ,penjualan hewan kurban tersebar di 8.353 lokasi dimana hanya 3.860 yang memiliki izin. Lokasi penyembelihan hewan kurban tersebar di 34.051 titik disamping di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) terbanyak di masjid (65 persen), di lapangan, halaman sekolah dan lokasi lainnya.
Jumlah juru sembelih tercatat mencapai 74.136 orang. Secara nasional jumlah hewan kurban yang dijual di tahun 2020 sebanyak 282.657 ekor dari 259 kabupaten/kota. “Itu hanya 46 persen pelaporan yang masuk, padahal jumlah kabupaten/kota diseluruh Indonesi mencapai 514,(Sup)