KUDUS, dupanews.id – Kabupaten Kudus saat ini masih menjadi Kabupaten dengan kenaikan kasus Covid-19 tertinggi se-Jawa Tengah. Upaya maksimal terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam rangka menangani Covid-19.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto dan Kapolda Jateng Irjen (Pol) Ahmad Luthfi beserta jajarannya turun tangan memaksimalkan penanganan Covid-19. Semua pihak berkomitmen untuk membebaskan Kudus dari Covid-19. Hal ini disampaikan pada saat apel bersama TNI-Polri dan Satgas Covid-19 Kab. Kudus di Alun-Alun Simpang Tujuh, Jum’at, (4/6).
Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jateng akan mengevaluasi penanganan Covid-19 di Kudus. Evaluasi dilakukan terkait pelaksanaan PPKM mikro, penanganan di rumah sakit, tempat isolasi, dan pemulasaran jenazah pasien Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam yang memimpin apel bersama Kapolda membentuk tim sesuai bidang masing-masing untuk melakukan pengarahan kepada para petugas. Rudianto mengapresiasi Pemkab Kudus yang sudah total menangani kasus Covid-19. Adanya sinergitas TNI-Polri di tingkat provinsi diharapkan penanganan tepat sasaran sehingga menurunkan kasus Covid-19.
“Kami mengevaluasi mana saja pos yang belum maksimal, seperti pelaksanaan PPKM mikro, penanganan di rumah sakit, dan pemulasaran jenazah,” ucap Pangdam.
Pihaknya menilai masyarakat di Kudus sangat patuh pada pemimpin dan tokoh masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau para tokoh masyarakat dan pemuka agama ikut serta mengedukasi penerapan protokol kesehatan. Pasalnya, sampai saat ini pencegahan yang paling tepat adalah pelaksanaan 3M.
“Jangan sampai pemimpin memgajari tak pakai masker. Masker itu obat untuk saat ini, agar tak terpapar Covid-19,” paparnya.
Baca Juga : Tinjau Penanganan Covid-19 di Kudus, Kepala BNPB Apresiasi Pemkab
Edukasi kepada masyarakat juga akan digalakkan oleh jajaran TNI dan Polri. Masyarakat diajak disiplin dan bersatu menekan angka kasus Covid-19. Selain itu, pamflet dan sosialisasi langsung akan terus dilakukan.
“Mari bersatu padu laksanakan protokol kesehatan dan menurunkan angka Covid-19,” ajaknya.
Di lain sisi, Kapolda Jateng menyampaikan akan menyiapkan delapan watercannon untuk menyemprotkan disinfektan. Selama tiga hari sekali, disinfektan akan disemprotkan di berbagai wilayah Kabupaten Kudus.
“Masa inkubasi selama tiga hari. Setiap tiga hari sekali kami akan membanjiri Kudus dengan disinfektan,” akunya.
Untuk teknisnya, Kapolda meminta agar Babinsa dan Babhinkamtibmas sembilan kecamatan menyiapkan panel data orang yang terpapar di wilayah tersebut. Termasuk pelaksanaan testing, tracing, dan treatment untuk yang terpapar Covid-19.
“Dengan begitu, kami lebih mudah memonitor pasien Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri. PPKM mikro juga akan dievaluasi tiga hari sekali,” terangnya.
Pihaknya juga memfokuskan enam desa zona merah yang melaksanakan pembatasan maksimal. Kapolda meminta kepala desa bersinergi bersama TNI dan Polri untuk mengontrol pasien isolasi mandiri setiap tiga hari sekali.
Dalam pemantauan pasien, pihaknya juga meminta kepala desa memaksimalkan program Jogo Tonggo seperti memberikan bantuan sembako kepada pasien. Pihaknya mengajak satgas gabungan bekerja bersama dan maksimal selama 2 hingga 3 minggu.
“Kasus Covid-19 di Kudus tak bisa melandai kalau dikerjakan sendiri-sendiri. Ini adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo mengapresiasi dan siap bersinergi bersama Pangdam dan Kapolda. Pihaknya bersama jajaran akan menindaklanjuti arahan dari provinsi. Hartopo yakin dengan upaya maksimal tersebut, kasus Covid-19 di Kudus segera turun.
“Kami yakin upaya maksimal ini akan membuahkan hasil yakni Kudus pulih dan angka Covid-19 menurun,” paparnya.
Dalam apel tersebut, diserahkan bantuan masker secara simbolis dari Kapolda Jawa Tengah kepada Kapolres Kudus dan
bantuan APD dari Pangdam IV/Diponegoro kepada Pemkab Kudus. (Hs)