Kudus

Pakai Baju Adat Aceh, Bupati Hartopo Ajak Masyarakat Tingkatkan Semangat Persatuan

Share

KUDUS, dupanews – Pemandangan berbeda terlihat saat Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Kamis (17/8). Para tamu undangan mengenakan baju adat nasional dari berbagai daerah di Indonesia. Begitu pula Bupati Kudus Hartopo yang mengenakan baju adat Aceh.

Dalam wawancaranya usai menjadi inspektur upacara, Hartopo mengajak masyarakat meningkatkan rasa persatuan. Berbagai baju adat yang dikenakaan adalah adalah simbol keberagaman adat, ras, dan budaya Indonesia dan dipersatukan dalam satu bangsa.

“Baju adat yang berbeda-beda ini menunjukkan kekayaan bangsa Indonesia. Meskipun berbeda, kita tetap sama jua. Seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Tak hanya pesan persatuan, bupati juga meminta masyarakat terus berinovasi dan menjaga integritas di berbagai sektor. Mulai mengupayakan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, dan perbaikan pelayanan publik.

“Kerja keras dan semangat berinovasi harus dikobarkan. Demi memajukan bangsa Indonesia,” tuturnya.

Hartopo yang hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo mengungkapkan tahun ini, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kudus sangat tinggi. Ini menunjukkan masyarakat Kabupaten Kudus sudah sejahtera. Meskipun begitu, pihaknya juga menyatakan fokus dalam menangani permasalahan, salah satunya antisipasi bencana banjir.

“Kami berkoordinasi dengan BBWS untuk normalisasi sungai. Beberapa infrastruktur juga kami bangun untuk mencegah banjir, tapi kami butuh dukungan pusat untuk membangun embung,” paparnya.

Selain pembangunan infrastruktur, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur biar lebih produktif. Salah satunya dengan membangun tambak.

“Memang perlu ada gebrakan untuk memanfaatkan lahan tidur. Seperti pembangunan tambak,” urainya. 

Semangat nasionalisme juga dirasakan salah satu anggota Paskibraka Kabupaten Kudus 2022, Lia Mariska. Siswa kelas XI SMK Wisudha Karya itu bangga bisa merasakan pengalaman sebagai anggota Paskibraka. Usai upacara, Lia merasa lega dan juga senang. Meskipun begitu, ia masih bertugas pada upacara penurunan bendera sore nanti.

“Senang, tapi setelah ini harus lebih fokus lagi karena masih tugas jadi pembawa baki bendera saat upacara penurunan bendera. Semoga nanti sore bisa lebih maksimal,” ucapnya.

Setelah upacara, bupati menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya, remisi, dan santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan. Santunan salah satunya diberikan kepada ahli waris dari Alm. Budi Yuwono sebesar 156 juta rupiah. 

Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan atas 25 tahun pengabdian Alm. Budi Yuwono sebagai relawan penanggulangan bencana dan kemanusiaan.

Rangkaian Peringatan HUT ke-78 RI dilanjutkan dengan menyaksikan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI secara virtual di Pendapa Kabupaten Kudus. Bupati, Forkopimda Kabupaten Kudus dan kepala OPD menyaksikan upacara yang berlangsung di Istana Negara. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button