KUDUS, dupanews.id – Sampai saat ini Kabupaten Kudus masih berada dalam zona merah Covid-19. Kenaikan kasus yang cukup signifikan membuat Pemerintah Kabupaten Kudus harus bekerja ekstra keras dalam langkah penanggulangan kasus Covid-19. Setelah menerima laporan tentang jumlah pasien yang terus bertambah, Bupati Kudus, Hartopo, bergerak cepat meninjau IGD RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Sabtu malam (29/5).
Hartopo mengatakan bahwa angka pasien di IGD telah membludak, sehingga terjadi antrian yang cukup panjang. Mengetahui hal ini, pihaknya segera menyiapkan tenda darurat dan tambahan tempat tidur pasien (sidereel). Tenda darurat ukuran 6 x16 meter akan memakai bantuan dari TNI yakni Kodim 0722/Kudus dan Pangdam.
“Saya mau pijam tenda dari Kodim ada satu dan Pangdam ada dua, ukuran 6 x 16 sekaligus pembelian sidereel segera kita anggarkan. Sudah hubungi bendahara dan inspektorat untuk segera ditemukan vendornya supaya segera terealisasi,” ujar Hartopo.
Ia melanjutkan, terkait tenaga kesehatan (nakes), pihaknya masih membutuhkan banyak tambahan Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, banyak di antara nakes yang positif terpapar virus Covid-19. Pemkab Kudus segera membuka rekrutmen tenaga kontrak nakes yang akan ditempatkan di beberapa lokasi pusat isolasi. Selain itu, dia juga telah melayangkan permintaan bantuan nakes kepada Dinas Kesehatan Provinsi.
“Sudah ada rekrutmen untuk isolasi pemusatan dan bersama relawan yang dari perguruan tinggi. Semoga bantuan tenaga kesehatan dari kadinkes provinsi segera terealisasi,” pintanya.
Harapannya, Hartopo menargetkan minggu depan kasus kasus Covid-19 sudah dapat mengalami penurunan. Tracing secara masif terus dilakukan bagi kontak erat pasien yang sebagian besar berasal dari klaster keluarga dan perkantoran. Imbauan tegas masih akan dilakukan pemerintah kepada masyarakat melalui kebijakan pembatasan aktivitas.
“Terus kita imbau masyarakat untuk perketat prokes. Karena ada 42 desa yang masuk zona merah, sehingga pembatasan kegiatan dilakukan,” pungkasnya. (Hs)