Kudus, Dupanews.id – Komite Organisasi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus dalam dua tahun terakhir bagai” Panggung Sandiwara”. Ceriteranya mudah berubah. Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura. Peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang.
Kisahnya dimulai saat ada “pertarungan” untuk memperebutkan “panggung” (baca Ketua KONI) Kudus. Antara Antony Alfin –akrab dipanggil Anton “melawan” Ardi. Keduanya memiliki pendukung yang tampil di permukaan dan yang berada di balik layar.
Baca Juga : Pertarungan Final “Dua” KONI Kudus di Baori
Singkat ceritera Anton tampil sebagai pemenang dan dilantik Ketua KONI Jawa Tengah Brigjen Purnawirawan Subroto pada tanggal 27 Desember 2018,) di pendopo Kabupaten Kudus. Kemudian dibekali “modal” berupa dana hibah Rp 11 miliar (tahun anggaran 2019)
Pertengahan 2020 mulai “didongkel-dongkel”. Terjadi kegaduhan. Konon dipicu dana yang diberikan kepada masing masing cabang olahraga KONI Kudus tidak sesuai janji ( tidak sebesar janjinya). Anton berkilah karena kucuran dana hibah tahun anggaran 2020 hanya Rp 6,5 miliar
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus, Hartopo turun tangan dan minta agar kegaduhan segera diakhiri. Fokuskan pada persiapan menghadapi Pekan olahraga provinsi (Porprov) Jateng 2022. “Di organisasi kegaduhan itu suatu hal yang wajar. Tapi jangan digunakan sebagai aji mumpung, sebaliknya sebagai ajang merajut kegotong-royongan. . Maka, sudah seharusnya persoalan internal KONI Kudus diselesaikan secara kekeluargaan. Segala bentuk masukan dan kritikan harus disampaikan secara fair dan terbuka.” tegasnya saat menerima kunjungan Anton bersama jajaran pengurus di pendopo kabupaten Jumat ( 19/6/2020.
Memang reda sebentar, tapi tiba tiba pada penetapan APBD Kudus 2021, KONI Kudus hanya memperoleh dana hibah Rp 1 miliar. Dengan catatan dari Ketua DPRD Kudus Masan sebagai “pembelajaran”, Atau mungkin diterjemahkan bahasa kasarnya “dihajar”. “Jika kinerjanya bagus, anggaran bisa ditingkatkan lagi pada APBD 2021 perubahan,” katanya.
Baca Juga : Harga Cabai di Kudus Tembus Rp 28.000 – Rp 105.000 per Kilogram
Pada 20 Februari 2021 digelar musyawarah kabupaten luar biasa (Muskablub) dan beberapa hari sebelumnya digelar rapat anggota tahunan (RAT).Minggu, 28 Maret 2021 Ketua KONI Jateng Brigjen Purn Soebroto melantik dan mengukuhkan Imam Triyanto sebagai Ketua KONI Kudus hasil Musorkablub di aula Gedung DPRD Kabupaten Kudus.
Soebroto menegaskan jika pengukuhan ini merupakan tanggung jawabnya dan tidak ada unsur politik.“Tidak ada yang namanya kepentingan politik atau kepentingan siapapun. Saya mengikuti perkembangan konflik di KONI Kudus dan memutuskan inilah yang terbaik, saya tanggung jawab,”.
Lalu Plt Bupati Kudus Hartopo menyatakan : “Sinergitas dan soliditas sangat penting untuk diterapkan untuk kemajuan olahraga di kabupaten Kudus, tunjukkan sikap siap bekerja dalam kepengurusan KONI ini. Buatlah inovasi dan perubahan yang lebih baik bagi dunia olahraga, terlebih dalam kesiapan menghadapi Porprov nanti,” . Mengapa kita bersandiwara . (Sup)\
Panggung Sandiwara
Dunia ini panggung sandiwara. ceritanya mudah berubah.Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani.Setiap kita dapat satu peranan yang harus kita mainkan
Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura.Mengapa kita bersandiwara? [2X]
Reff:
Peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak.Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan.Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan.Mengapa kita bersandiwara?.
Sebuah lagu ciptaan musisi terkenal dan melegenda di Indonesi, Ian Antono bersama Taufik Ismail yang menuliskan liriknya. Kemudian lagu ini dirilis pada tahun 1973 melalui album musik ke empat “Dua Kribo” (Ahmad Albar dan Ucok Harahap. Masuk daftar 150 lagu Indonesia terbaik.(Sup)