KUDUS, dupanews – Rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat harus terus dipupuk, terutama menghadapi tahun politik. Hal itu diungkapkan Bupati Kudus Hartopo usai Salat Jumat berjamaah di Masjid Al-Munawaroh Desa Jekulo Kecamatan Jekulo, Jumat (28/7).
“Seperti yang kita ketahui, 2024 akan ada Pemilu. Kita semua harus menyikapinya dengan terus menjaga persatuan,” ungkapnya.
Pilihan yang berbeda tidak boleh menimbulkan perpecahan. Menurutnya, tahun politik perlu dihadapi dengan saling bergandengan tangan dan menguatkan kembali kecintaan terhadap tanah air.
“Tahun politik baiknya dihadapi dengan meningkatkan rasa cinta tanah air. Biar esensi Pemilu memilih calon pemimpin akan ideal,” terangnya.
Pemberitaan seputar Pemilu juga perlu dicermati. Jangan sampai, masyarakat terjebak dalam kampanye hitam yang berisi hinaan kepada calon pemimpin lawan ataupun berita bohong.
“Kita harus bijak menyikapi berita seputar Pemilu. Dipahami dulu sebelum disebarkan. Jangan-jangan itu berita hoax,” imbuhnya.
Lebih lanjut, bupati menyerahkan bantuan untuk Masjid Al-Munawaroh Desa Jekulo, Masjid Bahrul Huda Desa Gondoharum, dan Masjid Roudlotul Jannah Desa Klaling sebesar masing-masing 10 juta rupiah. Hartopo meminta agar bantuan dapat dimanfaatkan untuk melengkapi sarana dan fasilitas masjid.
“Meskipun jauh dari nominal sempurna, semoga bantuan dapat memberikan manfaat untuk masjid,” ujarnya.
Bantuan itu tak lepas dari kontribusi Baznas Kabupaten Kudus yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kudus dalam bantuan insidental. Terlebih, masih banyak refocusing pada APBD 2023.
“Kami dan Baznas selalu berjalan beriringan dalam hal bantuan sosial. Semoga setelah status pandemi dicabut, kemampuan anggaran daerah makin manpu memberi banyak bantuan untuk tempat ibadah,” paparnya.
Sementara itu, takmir Masjid Al-Munawaroh Ahmad Suud berterima kasih atas perhatian bupati. Ini menunjukkan, Bupati Kudus peduli atas perkembangan rumah ibadah.
“Terima kasih Pak Bupati. Bantuan ini rencananya akan kami gunakan untuk perbaikan fasilitas masjid,” paparnya. (*)
