Satgas Sekolah Tidak Jalankan SOP, Bupati : Akan Dievaluasi
KUDUS, Dupanews.id – Keberadaan Satgas Covid-19 di sekolah sangat esensial. Tak hanya skrining saat murid datang ke sekolah saja, tapi memonitor kegiatan di sekolah berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Pernyataan tersebut ditegaskan Bupati Kudus Hartopo saat meninjau SMA 2 Bae dan SMP 5 Kudus pada Rabu, (26/1).
Saat masuk ke SMA 2 Bae, Hartopo mendapati tidak adanya skrining pengecekan suhu untuk tamu. Hartopo mempertanyakan kesiapsiagaan Satgas Covid-19 di SMA 2 Bae. Selain itu, Bupati juga mengamati tidak ada teguran terhadap siswa yang tidak pakai masker di lingkungan sekolah. Pihaknya meminta peran Satgas Covid-19 dioptimalkan.
“Katanya ada Satgas Covid-19, tapi siswa yang tidak pakai masker tidak ada teguran,” ucapnya.
Hartopo menekankan Satgas Covid-19 bukan dari kalangan guru. Pasalnya, guru masih terpancang jam mengajar. Sementara Satgas Covid-19 memonitor kegiatan siswa di luar kelas selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Pemantauan penerapan protokol kesehatan di kelas memang menjadi tugas guru yang mengajar saat itu. Tapi ya siswa harus dipantau saat berada di luar kelas,” paparnya.
Hartopo juga meminta agar siswa diberikan sosialisasi terkait Covid-19, penularan, dan bagaimana cara mengatasinya. Sehingga siswa tak hanya hafal namun mengerti tujuan penerapan protokol kesehatan. Di sisi lain, pihaknya mengapresiasi upaya guru SMA 2 Bae yang menerapkan sistem 2 sif. Guru dinilai telah bekerja keras mengajar sampai jam 4 sore.
“Saya apresiasi karena para guru mau bekerja keras mengajar sampai jam 4 sore. Tapi yang paling penting penerapan protokol kesehatannya harus benar,” tuturnya.
Beranjak dari SMA 2 Bae, Hartopo meninjau penerapan protokol kesehatan di SMP 5 Kudus. Seperti sekolah sebelumnya, tidak ada skrining pengecekan suhu saat memasuki wilayah sekolah. Hartopo menegaskan akan mengevaluasi penerapan protokol kesehatan dan peran Satgas Covid-19 di seluruh sekolah. Jika tak sesuai SOP saat ijin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah akan dievaluasi dan ditutup.
“Satgas Covid-19 yang bertugas dimana ya? Dulu waktu izin mengadakan PTM menyebutkan Satgas Covid-19 berapa? Kalau tidak sesuai akan kami evaluasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hartopo meminta sekolah langsung memperbaiki agar sesuai SOP yang ada. Sehingga tidak ada potensi penularan Covid-19 di sekolah. Apalagi, saat ini Covid-19 varian Omicron menular lebih cepat dibandingkan varian Delta.
“Tolong hari ini juga diperbaiki. Untuk meminimalisir penularan dan tidak menyebabkan klaster sekolah,” pungkasnya(er)