Bantuan Menteri Desa, Tinggal 5 Ekor Sapi, Kambingnya “Musnah”
Kudus,Dupanews Id– Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Abdul Halim Iskandar membantu 10 ekor sapi dan beberapa ekor kambing,kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Rukun Lestari Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Minggu 13 Februari 2022. Namun pada posisi Kamis 20 Oktober 2022, sapinya tinggal 5 ekor dan kambingnya “musnah” entah ke mana.
Camat Gebog, Bambang Gunadi dan Ketua BUMDes Bersama Rukun Lestari Nur Afnan belum berhasil dikonfirmasi, sehingga belum diketahui secara pasti penyebab raibnya sapi dan kambing bantuan Kementerian DPDTT tersebut.
Namun berdasar rekaman video, foto dan berita dari sejumlah media per Minggu (13/2/2022) atau bertepatan dengan peresmian yang dilakukan Menteri DPDTT, jelas terlihat 10 ekor sapi dan beberapa ekor kambing. Sepuluh ekor sapi ditempatkan dalam sebuah kandangberukuran sekitar 10 x 5 meter. Sedang beberapa ekor kambing ditempatkan dalam sebuah kandang yang berukuran jauh lebih kecil Kedua kandang saling berdekatan.
Sedang pada awal Juli 2022, saat Dupanews.id, menyambangi lokasi ternak sapi dan kambing Rukun Lestari, jumlah sapinya tinggal sembilan ekor. Sedang jumlah kambingnya sembilan ekor. Dan menurut Bambang Gunadi bantuan awal dari Kementerian DPDTT senilai Rp 500.000 juta. Tidak dijelaskan apakah berbentuk sapi, kambing dan bangunan(kandang dan perlengkapannya) “ Lalu akan kami tambah lagi Rp 500 juta, yang merupakan penyertaan modal dari 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Gebog.” Ujarnya.Jumat (1 Juli 2022).
Kemudian saat kedua kalinya Dupanews.id berkunjung ke lokasi peternakan yang berada di tengah perkebunan tebu- sekitar 50 meter dari jalan raya yang menghubungkan Desa Besito dengan Kantor Kecamatan Gebog, sudah mengalami sejumlah perubahan.
Kandang sapinya tertutup dengan “tirai –tirai” dari anyaman bambu. Saat memasuki kangdang dan menghirungnya jumlah sapinya tinggal lima ekor. Di seputarnya terlihat sejumlah tong plastik dalam kondisi tidak beraturan.
Kemudian saat memasuki kandang kambing yang berada beberapa meter selatan kandang sapi, kondisinya pintu kadang terbuka. Tidak nampak seekorpun kambing di sana. Kandang itu nampak bersih sekali tanpa adanya kotoran-sampah. Sedang di bagian depan tapi masih menyatu dengan kandang- terlihat tempat pakan ternak dengan dedaunan serta rumput mengering.
Lalu di bagian depan kandang sapi, juga terlihat bangunan kandang baru yang belum 100 persen rampung dan juga tidak terlihat seekor sapi maupun seekor kambingpun. Sementara di gerbang yang belum ada pintu atau pembatas, terlihat dua papan nama.Satu papan nama proyek pengembangan usaha bersama-Bumdesma, yang dibiayai APBN 2021 seebsar Rp 500 juta. Kemudian di sebelahnya satu papan nama, tentang denah bangunan dan tahapannya.
Proyek percontohan
Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan ini merupakan konsep peternakan komunal yang dikelola BUM Desa Bersama. Bentuknya adalah penggabungan beberapa komoditi unit usaha peternakan pada satu pasar di suatu daerah.
Dan arahnya desa-desa yang berpotensi di sektor peternakan akan dikembangkan sebagai sentral-sentral penyedia daging baik dari sapi, kambing, hingga ayam hingga pusat holtikultura.”BUM Desa saat ini menjadi penting karena ada dua regulasi yang memayunginya yaitu Undang-undang Nomor 6 Tahun 3014 tentang Desa dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja” tuturnya saat meresmikan proyek percontohan ini di Besito 13 Februri 2022.
Selain itu, Abdul Halim Iskandar juga menginginkan BUM Desa Bersama Rukun Lestari jadi inspirasi bagi desa-desa yang lain untuk ikut mendirikan Badan Usaha yang sama. Ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo agar Dana Desa bisa dimanfaatkan Ketahanan Pangan Hewani untuk menopang kebutuhan yang semakin meningkat.
Kementerian Desa juga menyebutkan : Pilot Project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dimulai di tujuh BUM Desa Bersama. Yaitu Kabupaten: Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang, dan Kudus. Tiap BUMDes Bersama ini melibatkan sekitar 5-10 desa di sekitarnya. Ketujuh BUMDes Bersama yang menjadi proyek percontohan ini telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Kemendesa PDTT dan pihak ketiga.
BUM Desa Bersama Rukun Lestari sebagai salah satu Pilot Project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan didirikan oleh 10 desa di Kecamatan Gebog dengan modal awal Rp500 juta. BUM Desa Bersama yang diketuai Nor Afnan ini bergerak di bidang pembibitan dan penggemukan sapi, peternakan kambing dan domba, ayam petelur, biogas serta pupuk organik.(Sup)