Kudus, Dupanews.id – Sosok Pangeran Puger yang dimakamkan di Desa Demaan Kecamatan Kota Kudus, ternyata berbeda dengan sosok Pangeran Puger yang bergelar Sri Susuhunan Paku Bowono I yang memerintah pada tahun 1704 – 1719. Atau Raja ke-3 Kasunanan Kartasura.
Sedang Pangeran Puger yang dimakamkan di Demaan tersebut adalah puteraPangeran Senopati yang lahir dari garwa (isteri) selir Nyai Adisara. Nama aslinya Raden Mas Kentol Kejuron yang hidup pada zaman sebelum Paku Buwono I
Baca Juga : Keramik Vietnam Bagian Cagar Budaya
Makam Pangeran Puger tersebut menurut pengukuran tim inventarisasi benda cagar budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud) Kudus 2007, panjangnya 265 centimeter, lebar 110 centimeter, tinggi 100 centim ster.Sedang nisannya terbuat dari kayu dengan ketebalan 12 centimeter, lebar 35 centiemeter dan tinggi 40 centimeter.
Dibangun pada tahun 1928 dan dipugar pada 4 Januari 1992, saat pemerintahan Kabupaten Kudus Soedarsono. Menempati lahan seluas 5.125 meter persegi.
Di depan pintu makam terdapat sejumlah pathok makam, tanpa diketahui identitasnya. Sedang di samping kiri (timur) “rumah” makam Pangeran Puger, terdapar “rumah” makam Raden Ayu Kuning, isteri Pangeran Puger,
Baca Juga : Masjid Nganguk Wali Usianya 465 Tahun Dipugar 4 Kali
Lalu di luar makam (pagar) pojok kiri depan (timur) juga nampak sejumlah nisan dari bahan baku batu warna hitam. Juga tidak ada petunjuk- papan namanya, sehingga tidak diketahui makam siapa. Diduga nisan dan pathok yang tidak bernama tersebut adalah pendherek dari Pangeran Puger. Selain itu “mahkota” ke dua makam itu juga berbeda.
Sedang menurut Kepala Desa Demaan, M Sugiyono, Pangeran Puger diyakini sebagai cikal bakal desanya. Sedang kata demaan berasal dari kata demak dan Pangeran Puger sempat dikukuhkan sebagai Adipati Demak.(Sup)