KudusSejarah

Pangeran Puger Alias Raden Mas Kentol Kejuron Dimakamkan di Demaan

Share

Kudus, Dupanews.id – Sosok Pangeran Puger yang dimakamkan di Desa Demaan Kecamatan Kota Kudus, ternyata berbeda dengan sosok Pangeran Puger yang bergelar Sri Susuhunan  Paku Bowono I yang memerintah pada tahun 1704 – 1719. Atau Raja ke-3  Kasunanan Kartasura.

Sedang Pangeran Puger yang dimakamkan di Demaan tersebut adalah puteraPangeran Senopati yang lahir dari garwa (isteri) selir Nyai Adisara. Nama aslinya Raden Mas Kentol Kejuron yang hidup pada zaman sebelum Paku Buwono I

makam Raden Ayu Kuning, isteri Pangeran Puger (Foto Sup)
makam Raden Ayu Kuning, isteri Pangeran Puger (Foto Sup)
Baca Juga : Keramik Vietnam Bagian Cagar Budaya

Pangeran Puger yang ini pernah memberontak pada tahun 1602 – 1604 terhadap pemerintahan adiknya sendiri ,  Prabu Hanyokrowati (kakek buyut Pangeran Puger Pakubuwana I).

Makam Pangeran Puger tersebut  menurut pengukuran tim inventarisasi benda cagar budaya  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud)  Kudus  2007, panjangnya  265 centimeter, lebar 110 centimeter, tinggi  100 centim ster.Sedang nisannya terbuat dari kayu dengan ketebalan 12 centimeter, lebar  35 centiemeter dan tinggi  40 centimeter.

Mahkota makam Raden Ayu Kuning (Foto Sup)
Mahkota makam Raden Ayu Kuning (Foto Sup)

 Dibangun pada tahun 1928 dan dipugar pada 4 Januari 1992, saat pemerintahan  Kabupaten Kudus Soedarsono. Menempati lahan seluas 5.125 meter persegi.

Di depan pintu makam terdapat sejumlah pathok makam, tanpa diketahui identitasnya. Sedang di samping kiri (timur) “rumah” makam Pangeran Puger, terdapar “rumah” makam Raden Ayu Kuning, isteri Pangeran Puger,

Baca Juga : Masjid Nganguk Wali Usianya 465 Tahun Dipugar 4 Kali
Tiga makam di _puar komplek makam Pangeran Puger Raden Ayu Kuning (Foto Sup)
Tiga makam di _puar komplek makam Pangeran Puger Raden Ayu Kuning (Foto Sup)

Lalu di luar makam (pagar) pojok kiri depan (timur) juga nampak sejumlah nisan dari bahan baku batu warna hitam. Juga tidak ada petunjuk- papan namanya, sehingga tidak diketahui makam siapa. Diduga nisan dan pathok yang tidak bernama tersebut adalah pendherek  dari Pangeran Puger. Selain itu “mahkota” ke dua makam itu juga berbeda.

Sedang menurut Kepala Desa Demaan, M Sugiyono, Pangeran Puger diyakini sebagai cikal bakal desanya. Sedang kata demaan berasal dari kata demak dan Pangeran Puger  sempat dikukuhkan sebagai Adipati Demak.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button