Kudus, Dupanews.id – Sekitar 10 hektar tanaman padi di wilayah Desa Hadiwarno Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus dipastikan musnah diterjang banjir. Sebab sebagian besar tanaman tersebut baru berumur beberapa hari saja, sehingga sangat mudah hanyut, karena akarnya belum sepenuhnya meresap ke dalam tanah. Lokasi tanaman berada di sebelah timur jalan raya perempatan Karawang – Hadiwarno- Jojo.
Dengan musnahnya tanaman tersebut, kerugian yang menimpa petani rata rata Rp 200.000 – Rp 250.000 per kotak. Atau Rp 1.750.000 per hektar ( satu hektar = 7 kotak). Selain itu rata rata petani belum mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Menurut Samudi, ketua kelompok tani Desa Sadang Kecamatan Jekulo yang mengungkapkan hal tersebut kepada Dupanews, Jumat malam ( 19/11/2021), banjir yang melanda persawahan petani terjadi pada Rabu malam (17/11/2021). “ Belum tahu mau nanam lagi atau tidak. Sebab, hasil panen musim tanam (MT) III, kami juga merugi, karena harga jual gabah sangat rendah. Sementara harga pupuk dan obat obatan melonjak” tuturnya
Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto yang dihubungi terpisah, sawah di wilayah kerjanya “ aman” dari banjir. Namun untuk AUTP tidak/belum ada satu pun petani yang mengikuti.
Banjir yang terjadi pada Rabu malam, menimpa Desa Bulungcangkring, Bulung Kulon, sebagian Desa Sadang Kecamatan Jekulo dan Desa Jojo Kecamatan Mejobo.(Sup)