Pati

JMPPK : Merdeka Tanpa Tanah Air Melantunkan Pangkur

Share

Pati, Dupanews.id – aringan masyarakat peduli pegunungan kendeng ( JM PPK)  dalam memperingati hari ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-76 meluncurkan “pers rilis” dengan judul yang menyengat Upacara Rakyat 2021 Merdeka Tanpa Tanah Air.Upacara berlangsung  Selasa 17 Agustus 2021 di perbukitan Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo

Ratusan anggota JMPPK yang sebagian besar warga Sedulur Sikep melaksanakan upacara dengan penuh semangat. Salah satu bendera merah putih dikibarkan di puncak perbukitan melalui proses yang cukup sulit.

Lalu ada pernyataan dan sambutan dari tokoh kunci JMPPK dan Sedulur Sikep Gunretno yang berpakaian serba hitam didampingi “sang punakawan” (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) dan terlihat sang saka berkibar gagah ditiup semilirnya pegunungan Kendeng

“ Kami petani Kendeng yang tergabung dalam JM-PPK, berkumpul dalam situasi yang penuh keprihatinan, untuk kembali mengucap syukur pada Gusti Sang Semesta Raya atas karuniaNYA . Keprihatinan yang teramat dalam atas matinya nurani pemimpin negeri ini dan para wakil rakyat yang terhormat yang duduk di DPR

Mereka juga melantunkan tembang pangkur : Pangkur         

Kudu enggal di tindaki

Maknane tembung merdeka

Jaman iki kang kudu dilakoni

Bali bebarengan sayuk

Mring dasar Pancasila

Di ugemi di lakoni werdinipun

Wes tan wancine semoyo( (Memaknai kata merdeka yang saat ini harus dilakukan adalah bersama-sama kembali ke dasar negara Pancasila. Jadikan pengangan dan lakukan apa yang terkandung dalam Pancasila. Ini sudah tidak bisa di tawar lagi. Harus segera di laksanakan.)

Banyu munggah dadi tanda

Agustus rong ewu selikur di pengeti

Dadiyo srana kang estu

Genepe panguripan

Aran mokal tanpa lemah uga banyu

Bisa ngkrasa merdeka

Nyukupke butuh ben ari ( Baiknya air (di bukit Alang-alangan desa Kedumulyo) menjadi pengingat peringatan hari kemerdekaan tahun 2021 jadilah sarana untuk meggenapkan hidup akan jadi mustahil merdeka tanpa tanah dan air, karena tanah air adalah modal utama kebutuhan hidup ini bisa tercukupi.).

Akhirnya : IBU BUMI WIS MARINGI, ,IBU BUMI DI LARANI , IBU BUMI KANG NGADILI. Salam Kendeng. LESTARI !!!(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button