Kudus, Dupanews
Sebenarnya bagi “wong Jawa”- terutama generasi “sepuh” gebrakan Bupati Kudus Musthofa mengharuskan setiap Rabu, jajaran pemerintahan, swasta, sekolahan, hingga masyarakat umum di seluruh Kabupaten Kudus, diharuskan menggunakan bahasa Jawa dalam aktivitas- pergaulan sehari-hari/ masing-masing patut diacungi jempol
Sayang realisasinya keharusan penggunaan bahasa Jawa yang dideklarasikan di pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (24/3/2014) ini nampaknya hanya “heboh” pada saat deklarasi saja. Banyak yang tidak tahu atau tahu tapi tidak mau melaksanakan.
Bupati Kudus, Musthofa pada saat deklarasi berharap dengan penggunaan bahasa Jawa setiap Rabu tersebut, mampu mendongkrak minat generasi muda untuk menggunakannya agar lebih lancar lagi. Selain itu diharapkan pula meningkatkan sikap sopan santun dan tata krama antar sesama. “ Sekaligus juga ikut nguri-uri salah satu budaya Jawa ini. Kita harus akui, generasi muda – keluarga muda banyak yang tidak lagi mampu berbahasa Jawa secara baik dan benar,” tuturnya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Hadi Sucipto, pendidikan bahasa Jawa telah diberikan kepada anak didik di setiap sekolahan sebagai muatan lokal.
Sedang salah satu guru bahasa Jawa dari SMP 2 Dawe (Kudus), Sulikin yang hadir dalam byawara, menyatakan ikut merasa senang dan berharap menjadi salah satu pendorong agar para guru bahasa Jawa lebih bersemangat lagi dalam menjalankan profesinya
Penggunaan bahasa Jawa sudah ditrapkan di kalangan jemaat Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) yang tersebar di wilayah Eks Karesidenan Pati, Semarang dan Lampung sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Hal ini juga ditunjang dengan telah diterbitkannya Injil (Alkitab/ kitab suci bagi umat Kristiani) dalam bahasa Jawa.
Meski dalam perkembangannya tidak setiap kebaktian hari Minggu menggunakan bahasa Jawa, tetapi juga diselingi dengan Bahasa Indonesia/ Selengkapnya bunyi deklarasi dalam bahasa Jawa ini sebagai berikut : Byawara (deklarasi). Ing titihari kalenggahan punika Selasa Pon katiti surya selaweMaret kalih ewu kawan welas Masehi ingkang hamarengi tiga likur Jumadilawal sewu kawan atus tigangdosa gangsal Hijriah Bupati Kudus hanetepaken bilih saben dinten Rebo, sedaya babadan pemerintah, swasta, sekolah lan bebrayan agung ing tlatah Kabupaten Kudus kedah ngginakaken basa Jawi minangka basa pasrawungan.(sup)