6 Poin Penting Pidato Presiden di Sidang Tahunan MPR
Jakarta, Dupanews.id — Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan optimisme dan semangat persatuan dalam pidato di Sidang Tahunan MPR hari ini, Selasa (16/8). Jokowi mengawali pidatonya berkaitan dengan krisis yang melanda dunia. Jokowi mengatakan dunia menghadapi krisis multidimensi..”Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi,” kata Jokowi.
Enam hal penting dalam pidato Jokowi antara lain :
APBN Cuma Tanggung 20 Persen Pembangunan IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumbar janji bahwa APBN hanya menanggung 20 persen dari total pembangunan ibu kota baru (IKN) dan sisanya 80 persen dari swasta.Ia menjelaskan pemerintah akan mendorong investasi swasta dalam membangun IKN di Kalimantan Timur. Setidaknya, 80 persen pembangunan IKN akan ditopang dari swasta.”Kawasan Inti Pusat Pemerintah (di IKN) memang dibangun oleh APBN, tetapi selebihnya 80 persen investasi swasta diundang untuk berpartisipasi,” ungkap Jokowi.
RUU KKR dalam Pembahasan
Jokowi mengatakan Rancangan Undang-Undang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (RUU KKR) masih dalam pembahasan.Jokowi menyebut RUU KKR menjadi perhatian pihaknya dalam rangka penyelesaian kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.”RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sedang dalam proses pembahasan,” kata Jokowi.
Minta Tak Ada Politisasi Agama
Presiden Jokowi mengingatkan agar tak ada lagi yang menggunakan politisasi agama di pemilu dan pilpres 2024 mendatang. Dia meminta semua pihak agar mendukung pemilu yang kini tengah dipersiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).Jokowi berharap demokrasi Indonesia semakin dewasa. Dia ingin agar konsolidasi nasional juga terus diperkuat oleh semua lapisan.
Indonesia di Puncak Kepemimpinan Global
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia saat ini tengah berada di puncak kepemimpinan global dan punya kesempatan untuk membangun kerja sama internasional..Jokowi mengatakan Indonesia saat ini sedang mendapatkan kepercayaan internasional yang meningkat. Salah satu faktornya karena Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian.”Kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional,” kata Jokowi.
Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen
Presiden Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2023. Angka itu sama seperti target pada 2022.Untuk mencapai itu, pemerintah akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja juga bertambah
Turunkan Angka Kemiskinan Jadi 8,5 Persen
Presiden Jokowi menargetkan angka kemiskinan turun menjadi 7,5 persen-8,5 persen pada tahun depan.Target angka kemiskinan ini lebih rendah dibandingkan realisasi per Maret 2022 yang tercatat sebesar 9,54 persen..”Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, angka kemiskinan dapat ditekan dalam rentang 7,5-8,5 persen,” ujarnya..(CNN Indonesia/Sup)