Granit India Jalan Menara Rusak Lagi
Kudus, Dupanews.id – Sudah tidak terhitung lagi, berapa puluh kali terjadi kerusakan jalan seputar Menara Kudus dan kelenteng sejak menjelang akhir tahun 2017 hingga Senin (13/9/2021). Kerusakan kali ini berada di ruas jalan sebelah utara Menara.
Ditandai dengan diletakkkannya beberapa drum yang dicat dengan warna dasar hitam strip putih. Di seputar drum itulah sejumlah granit rusak-retak dan tengah dalam kondisi perbaikan
Dengan kondisi tersebut- serta “diperparah” adanya sejumlah mobil yang parkir dan melintas, maka lalulintasnya berubah semrawut. Sampai sekarang belum/tidak ada tindakan tegas dari aparat Dinas Perhubugan (Dishub) maupun polisi lalulintas. Mengingat jalur tersebut termasuk jalur larangan unutuk lalulintas mobil maupun tempat parkir.
Selain itu yang selalu menjadi tanda tanya ketika Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus yang saat itu dijabat Samani Intakoris selalu menegaskan : , penggunan granit di ruas jalan tersebut didasari untuk kenyamanan bagi segenap warga. Khususnya para peziarah dan pengunjung komplek Makam dan Masjid Menara Sunan Kudus. “Granit itu lebih natural dan dari sisi ketahanan/kekuatan jauh lebih tinggi dibanding dengan paving block
Menurut Margo, selaku kontraktor pembangunan : granit berwarna abu-abu yang didatangkan langsung dari India membutuhkan semen khusus yang memiliki daya rekat dan daya tahan yang lebih tinggi. Harga semen khusus ini rata-rata dua setengah kali dari harga semen pada umumnya.” tuturnya pada awal pemasangan granit pertengah Juli 2017.
Baca Juga : Granit India di Jalan Menara Sunan Kudus, Selalu Rusak, Biaya Pembangunan Rp 9 miliar
Sedangkan harga granit per meter persegi mencapai Rp 1,3 juta dan jika dihitung dengan ongkos pengiriman, ongkos bongkar muat di pelabuhan hingga sampai di Kudus membengkak menjadi rata-rata Rp 1.600.000/meter persegi.
Selain itu pihaknya juga membangun ulang gorong-gorong sepanjang 300 meter di ruas Jalan Sunan Kudus. Ditambah dengan pembangunan enam gapura di seputar komplek Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. “Ini merupakan satu paket proyek yang kami tangani dengan biaya sekitar Rp 9 miliar. “ tambahnya. Tapi kenyataan membuktikan sebaliknya. Tidak pernah ada persediaan granit di kantor PUPR/kontraktor- sebagai bentuk cadangan jika terjadi kerusakan. Selain itu juga diragukan apakah benar granit tersebut didatanngkan langsung dari India. Namun semuanya sudah berlalu sejak tiga empat tahun terakhir. Secuil pepapatah mengatakan bagaikan nasi sudah menjadi bubur Dan yang pasti kerusakan itu menjadikan pengguna jalan-khususnya peziarah tidak nyaman.(Sup)