Kudus

Ansori, Sosok Pegawai Negeri Sekaligus Petani

Share

Kudus, Dupanews.id- Mukhamad Ansori, biasa dipanggil Ansori. Sosok pegawai negeri – yang sekarang dirubah menjadi aparatur sipil negara (ASN) sekaligus sebagai sosok petani warga Desa Papringan RT 03/RW 02  Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

                Dengan mengandalkan dua profesi yang berbeda, namun bisa dilakukan seiring sejalan, Ansori bersama isterinya Hajah Sri Mulyati, mampu  menyekolahkan tiga orang anaknya hingga perguruan tinggi.

Anak pertama : Nuria Khilda dan anak kedua Nuria Fitria  sudah  menjandang gelar dokter. Sedang anak ketiga, M Isryad Husain sarjana teknik (ST). “Jika hanya mengandalkan sumber penghasilan dari pegawai negeri, nampaknya  cukup susah untuk membiayai kuliah anak-anak. Jadi saya harus mencari sumber pengahsilan lain, yaitu dari sektor pertanian. Itu sudah saya lakukan sejak awal berumahtangga.” tuturnya  dalam perbincangan dengan Dupanews.id  di ruang tengah rumahnya Sabtu (8/10/2022).

                Rumahnya lumayan besar, yang “didesain sendiri”. Terdiri ruang tamu, ruang tengah/ruang keluarga, ruang tidur, dapur-kamar, mandi, WC. Di ruang tengah terlihat “jembatan” kecil , yang dibawahnya berupa kolam kecil dengan air mancurnya yang unik. Dengan perabotan rumah tangga cukup berkelas.

                Di bagian belakang dengan halaman yang lumayan  luas digunakan untuk gudang, parkir beberapa sepeda motor. Samping kiri depan sebuah garasi yang di dalamnya terdapat sebuah mobil warna abu-abu. Sedang halaman depan yang juga cukup  luas ditanami beberapa pohon mangga jenis Mana Lagi. ”Tanah dan pekarangannya pemberian mertua. Lalu kami bangun rumah ini. Dengan sumber biaya dari pertanian. Saya sempat memiliki dan menyewa tanah hingga 15 hektar. Sekarang tinggal sekitar 4 (empat ) hektar. Itu pun sebagian diataranya “dicaplok”oknum pemerintahan desa untuk kepentingan investor” tambah Ansori.

                Bertani bagi Sekretaris Kecamatan Sekcam Gebog Kudus ini, adalah pilihan terbaik. Antara lain dari sisi penghasilan, Setiap hektar sawah yang ditanami padi mampu dipanen 2-3 kali pertahun. Dengan hasil bersih paling sedikit  Rp 5 juta/musim tanam/panen. Atau Rp 10-15 juta/tahun. Atau 4 hektar x Rp 10.000 – Rp 15 juta  = Rp 40- Rp 60 juta/tahun. Atau Rp 3, 3 juta- Rp 5  juta per bulan .Dengan ditambah dari penghasilan sebagai pegawai negeri, maka  kami mampu menyekolahkan anak anak hingga lulus perguruan tinggi, membangun rumah dan sebagainya. Hal inilah yang membuat saya tidak tergiur untuk korupsi. Saya takut pada Tuhan, jika saya korupsi atau perbuatan lain yang melanggar peraturan perundangan yang berlaku.” ujarnya lagi.               

Selama menjadi pegawai negeri utamanya saat memegang jabatan- selalu di iming imingi banyak hal yang tidak halal. Salah satunya ditawari menjadi Camat, tapi dengan imbalan Rp 100 juta.Sempat saya tawar Rp 25 juta, karena uang yang ada memang cuma “segitu” Tidak boleh. Disuruh cari utangan lebih dahulu. Tapi saya  tidak mau . Akhirnya jabatan yang pernah ditawarkan kepada saya “dijual” ke orang lain” Saya malah bersyukur” tutur Ansori yang lahir di Kudus pada 12 Januari 1965. .(Sup).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button