17 Mei, Seluruh Kades di Kudus “Nglencer” ke Bali
Kudus,Dupanews- Menurut rencana seluruh kepala desa dan kepala kelurahan di Kabupaten Kudus pada hari Rabu (17/5/2023) akan studi banding peningkatan kapasitas ke Kabupaten Badung Provinsi Bali. Sejumlah kepala desa (Kades) yang dihubungi secara terpisah membenarkan hal itu.
Namun “rumor” yang berkembang saat ini, studi banding peningkatan kapasitas (SBPK) tersebut hanya salah satu mata rantai terselubung untuk kepentingan “politik” 2024. Sekaligus “nglencer” karena dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes), maupun iming iming “hadiah “ menarik dari pihak ke tiga. Selain itu juga akan diikuti kalangan dinas-instansi terkait, media dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Kepala bidang keuangan dan aset desa ( Ekeuaset) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kudus, Edysuprapto, yang dihubungi via Whats App (WA) Kamis (11/5/2023) samasekali tidak merespon. Namun diduga Dinas PMD mengetahui betul hal itu. Hanya saja menurut sumber Dupanews, Dinas PMD bagai makan buah simalakama.
Terlepas dari hal tersebut, jika benar yang dijadikan SBPK adalah menyangkut wisata dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak di usaha simpan pinjam di Kabupaten Badung. Khususnya di Desa Kutuh Badung Selatan patut dipertanyakan.
Berdasarkan data yang diunduh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung 2022, luas wilayah kabupaten ini tercatat 418,62 kilometer persegi dengan tingkat kepadatan penduduk 1.118 jiwa/kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk 543.332 jiwa, yang tersebar di 6 (enam) kecamatan, 16 kelurahan dan 46 desa. Lalu memiliki 50 daerah tujuan wisata yang sebagian besar mampu menyedot wisatawan dalam negeri maupun mancanegara dalam jumlah besar. Terutama pantai Kuta, komplek Garuda Wisnu. Kabupaten Badung lebih dominan di bidang wisata
Sementara Kabupaten Kudus luas wilayahnya 425,15 kilometer persegi, dengan tingkat kepadatan penduduk 1.958 jiwa/kilometer persegi dan jumlah penduduk 832.681 jiwa. Tersebar di 9 kecamatan , 9 kelurahan dan 123 desa. Kabupaten Kudus dikenal sebagai kota industri-utamanya industri rokok,
Sebenarnya Kudus juga memiliki sekitar 25 tempat wisata, namun sampai sekarang belum mampu “berbicara” di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Apalagi tingkat nasional. Sebab tidak/belum mampu mengelolanya secara profesional.
Salah satu contoh, Kudus memiliki Situs Patiayam dan Kawasan Kota Lama. Tetapi Situs Patiayam juga masih jauh ketinggalan dengan Sangiran Sragen. Juga kalah gesit dan kalah cerdas dibanding dengan Kota Semarang, yang mampu mendongkrak wisatawan secara signifikan dengan kawasan kota lamanya. Sedang kawasan kota lama Kudus (Kudus Kulon) masih tertatih-tatih- tidak jelas arahnya. (Sup)