Kudus

Buka Akses Jalan Alternatif, Bupati Hartopo Apresiasi Program TMMD

Share

KUDUS, Dupanews – Keberhasilan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) membuka akses jalan alternatif untuk masyarakat diapresiasi Bupati Kudus Hartopo. Pihaknya menjelaskan program betonisasi jalan sepanjang 298 meter turut memutar roda perekonomian masyarakat.

“Saya kagum dengan upaya TNI membuka akses jalan alternatif. Kalau jalannya sudah mulus begini, saya yakin perekonomian masyarakat meningkat,” ucapnya usai meninjau hasil TMMD sengkuyung tahap II di Desa Jurang Kecamatan Gebog, Kamis (10/8).

Hartopo menyampaikan agar pembukaan akses jalan alternatif dapat terus dilakukan. Terutama di wilayah pedesaan yang jauh dari pusat kota. 

“Apresiasi untuk TNI yang berupaya terus membuka jalur alternatif di wilayah pedesaan,” paparnya

Tak hanya jalan, hasil TMMD lainnya adalah pembangunan talud sepanjang 56 meter. Hartopo menilai positif peran TNI dalam meningkatkan kenyamanan masyarakat. Terlebih, pembangunan dilakukan dalam waktu yang singkat.

“Dalam waktu yang relatif cepat, TNI membangun talud untuk masyarakat. Luar biasa,” ucapnya.

Sebelum meninjau, bupati menjadi inspektur upacara penutupan TMMD di Lapangan Desa Jurang Kecamatan Gebog. Membacakan sambutan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, bupati menjelaskan program TMMD berpusat untuk mempercepat pembangunan di wilayah terpencil maupun perbatasan.

“TNI berkomitmen untuk membantu program pemerintah daerah mempercepat pembangunan di wilayah terpencil,” paparnya. 

Sementara itu, Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo menjelaskan sasaran fisik TMMD di antaranya betonisasi jalan sepanjang 298 meter, lebar 3 meter, tebal 0,15 meter. Kemudian pembangunan talud sepanjang 56 meter.

Lalu, sasaran non fisik yang dilakukan di antaranya penyuluhan anti radikalisme dan terorisme, penyuluhan bintal, penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan, penyuluhan desa tanggap bencana, serta penyuluhan anti narkoba dan kamtibmas.

Selanjutnya, penyuluhan KB-Kes dan pemberdayaan masyarakat, penyuluhan pertanian, sosialisasi stunting dan penyuluhan pengembangan UMKM. 

“Kami tak hanya membangun talud dan betonisasi. Tapi ada berbagai penyuluhan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat,” jelasnya. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button