Ketahanan Pangan Untuk Binatang Hutan
Kudus, Dupanews.id – Agar binatang hutan tidak merusak tanaman pangan milik petani, apalagi leluasa “ke luar masuk” pemukiman warga untuk menjarah, maka Supeno menghijaukan satu hektar lahan di puncak Bukit Patiayam Wilayah Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Antara lain dengan tanaman mangga dan kedondong. “Dua-duanya saat ini sudah berbuah yang bermanfaat untuk ketahanan pangan bagi binatang hutan. Terutama jenis kera,” tuturnya Minggu, 9 Januari 2022.
Supeno, kelahiran Kudus 24 April 1973 adalah Kepala Desa Terban. Mantan anggota TNI yang bertugas sejak 1993-2019 dan resmi pensiun pada Maret 2020.” Selain menghijaukan puncak bukit Pati ayam, saya juga membangun gazebo berukuran 3×4 meter pada tahun 2020. Kemudian pada Januari 2021 di daerah Duren saya buatkan musholla panggung ukuran 4 x4 meter. Lalu beberapa gua peninggalan Jepang yang terpendam tanah lebih dari 25 tahun juga sudah saya buka. Kemudian pembuatan tempat untuk tiang bendera di puncak gunung Cangkraman pada 28-10-2021. Dengan bendera ukuran 6 x9 meter yang hingga saat ini masih terus berkibar megah. Semua fasilitas umum tersebut saya biayai dengan dana pribadi,” tambahnya.
Luas wilayah Desa Terban tercatat 859,4 hektar. Diantaranya berupa hutan produksi seluas 256 hektar milik Perum Perhutani dan penggarapnya adalah warga desa setempat. “Kondisi dalam beberapa tahun terakhir gundul. Sejumlah binatang hutan- khususnya kera kehilangan tempat tinggal dan pangan, sehingga kera kera tersebut merambah ke lahan petani dan masuk kampung. Saya dan sejumlah Kepala Desa sudah mengirimkan surat aduan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya perihal Bukit Patiayam. Semoga ditanggapi dan ditindak lanjuti,” tutur Supeno.
Gundulnya Bukit Patiayam tidak hanya “mensengsarakan” petani, binatang hutan, tapi juga menimbulkan bencana alam- seperti banjir bandang. Bahkan mulai mengancam pelestarian Situs Patiayam. (Sup)