Jepara, Dupanews.id – Untuk memberikan penghargaan dan kontribusi terhadap kemajuan seni di Jepara, para seniman dan pelestari seni budaya tradisonal di Jepara menerima anugerah apresiasi pelestari seni dan budaya tradisonal dari Bupati Jepara Dian Kristiandi. Penghargaan tersebut diberikan kepada 14 tokoh, 5 lembaga, dan 2 komunitas.
Dian Kristiandi yang biasa disapa Andi menyerahkan langsung saat acara Launching Gelar Aksi Melestarikan dan Mengembangkan Seni Budaya Berbasis Masyarakat (Gamelan Selaras) di Pendopo Kartini, Senin malam (8/11/2021). Selain itu, akan di launching juga Peraturan Bupati Jepara tentang Pelestarian dan Pengembangan Seni Budaya Tradisional.
Acara tersebut dihadiri Kepala Disparbud Jepara, Zamroni Listiaza, Kadis Kominfo Arif Darmawan dan Kepala Bapeda Subiyanto, Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono, para Camat, Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara Kustam Eka Jalu. Tidak hanya itu, hadir juga tokoh seniman dan budayawan Jepara
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Zamroni Listiasa mengatakan, pemerintah akan terus melestarikan kesenian tradisional. Meski saat ini harus bersaing dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dengan terus berkarya melalui kesenian, artinya kita memberi ruang kepada pelaku seni di Jepara untuk melestarikan kesenian tradisional.
Dalam penentuan nama-nama penerima penghargaan, kami juga telah melibatkan para tokoh seni dan pegiat budaya Jepara. Tentu dengan kriteria yang jelas, antara lain karya dan konsistensi dalam melestarikan seni dan budaya tradisional.
“Harapannya melalui penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi para seniman, untuk terus mengembangkan karyanya guna melestarikan seni dan budaya tradisional,” ujarnya.
Sementara itu Dian Kristiandi dalam sambutannya mengatakan. “Penghargaan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Jepara terhadap eksistensi dan peran seniman dan budayawan Jepara. Di samping itu, budaya lokal sebagai aset nasional yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca Juga : 17 Desa di Jepara Nihil Kematian Covid-19
Di tengah arus perubahan yang sulit dibendung, kesenian harus bangkit agar tidak di gerus oleh zaman. Menurutnya, modernisasi tidak boleh meruntuhkan seni budaya tradisi, bahkan justru harus lebih memperkuat.
“Kita harus memanfaatkan teknologi untuk memperkuat upaya seni budaya tradisional. Kuncinya mampu melakukan adaptasi, mosifikasi, dan regenerasi,” katanya.
Lanjut Andi, generasi milenial juga dikenalkan kesenian dan budaya lokal sejak dini. Dengan begitu, penghargaan yang sudah diterima para tokoh kesenian, lembaga, serta komunitas bisa menjadi pemacu semangat generasi sekarang dalam belajar kesenian tradisional.
“Saya yakin dengan belajar, generasi muda bisa mengembangkan seni budaya di Jepara,”pungkasnya.
Di sela-sela acara, Andi ikut menari bersama para penari. Sontak membuat yang hadir langsung memberi tepuk tangan meriah.
Di akhir acara, para tamu disuguhi enam penampilan kesenian tradisional dari berbagai suku. Diantaranya seni bela diri anggaru dari suku Bugis, tari mappadupa dari Bugis, tari minagara dari Jawa, pencak baruga dari Mandar, tari monduk majeng dari Madura, serta tari lulo dari Buton (Lis)