Kudus, Dupanews.id – Harga cabai-cabe-lombok merah besar keriting dan rawit hijau di tingkat pasar di Kabupaten Kudus mulai beranjak naik. Namun harga cabe rawit merah masih belum berubah. Sedang harga di tingkat petani masih jauh di bawah harga pasaran umum.
Sejumlah petani di seputar Desa Bulungcangkring, Bulungkulon, Sadang Kecamatan Mejobo, masih tetap mempertahankan hasil panennya pada titik terakhir. Sebab menurut mereka yang ditemui secara terpisah, Senin sore (6/9/2021), saat ini pada umumnya “baru” melakukan pemetikan yang ke-12 hingga 18 kali. “Masih ada pemetikan beberapa kali dan semoga harganya terus terkatrol naik”. Ujar Samudi, salah satu tokoh petani maju yang tinggal di Desa Sadang.
Menurut data yang dihimpun dari Dinas Perdagangan, Senin (6/9/2021), harga cabe merah besar kriting di Pasar Bitingan naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.000 per kilogram. Pasar Kliwon ( Rp 10.000 – Rp 12.000), Pasar Jember (Rp 10.000 – Rp 11.000) dan tiga pasar tradisional lainnya dari Rp 9.667 menjadi Rp 11.333.
Lalu untuk cabe rawit hijau di Pasar Bitingan dari Rp 12.000 menjadi Rp 13.000 per kilogram. Pasar Kliwon (Rp 13.000 – Rp 15.000). Pasar Jember ( Rp 12.000 – Rp 14.000) dan tiga pasar tradisonal lainnya dari Rp 12.555 menjadi Rp 14.000 per kilogram. Sedang harga cabe rawit merah masih berkisar antara Rp 19.000- Rp 20.000 per kilogram.
Sementara harga cabe di tingkat petani rata rata hanya Rp 4.000 – Rp 5.000 per kilogram. Jika mampu menembus harga Rp 10.000 per kilogram petani baru bisa menarik nafas lega, karena tingkat kerugian semakin mengecil. “Kami setiap hari paling sedikit mengerahkan dua pekerja untuk memanen. Selain upah harian, juga masih ditambah dengan makan, sehingga pengeluaran kami setiap harinya berkisar antara Rp 300.000 – Rp 500,000, Tergantung banyak sedikitnya buruh/pekerja. Juga terkait dengan banyak sedikitnya lombok yang dipanen. Petani lombok itu sebenarnya sudah siap rugi dan siap meraub keuntungan besar.” tambah Samudi.(Sup)
