KudusPemerintahan

Bergas Digeser Dari Kepala Disbudpar Kudus

Share

Kudus, Dupanews.id – Bergas Catursari Penanggungan digeser kedudukan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menjadi Kepala Bapelitbangda dan dilantik Bupati Kudus Hartopo di pendopo kabupaten setempat Senin (6/9/2021).  Bersama dengan  empat pejabat lainnya : yaitu  Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Catur Widyatno  menjadi staf ahli Bupati Kudus Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik.

Lalu  Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kudus Djati Solechah si menjadi Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan). Sedang  Setwan  lama  Jadmiko menjadi  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah.  Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  Kholid Seft menjadi Kepala Satpol PP Kudus,

Menurut Hartopo  ada jurus empat sehat lima sempurna untuk menjadi pejabat di Kudus. Yaitu jujur, disiplin, loyalitas, kemauan kerja tinggi, dan pintar.

Menurut catatan Dupanews.id dari lima pejabat yang digeser tersebut dua diantaranya Bergas. Catur “baru” dilantik pada 20 Juli 2020 ketika Hartopo masih menjabat sebagai Plt.

Selain itu sebelum keduanya dilantik, Sancaka Dwi Supani salah satu ASN di Kudus memberanikan diri. Mengirim surat permohonan tertanggal 6 juni 2020  kepada Ketua Komisi Aparat Sipil Negara (ASN) di Jakarta untuk meninjau ulang apakah peserta seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) di lingkungan Pemkab Kudus telah memenuhi syarat/ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri PANRB nomor 409/2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi  secara terbuka  dan kompetitif  di lingkungan instansi pemerintahan.

Baca Juga : Lantik 5 Pejabat Bupati Kudus Minta Konsekuen Jaga Integritas

Diantaranya menyangkut Bergas Catursasi Penanggungan .  apakah memenuhi  syarat  tentang  pendidikan  dan  rekam jejaknya  sesuai Keputusan Menteri PANRB nomor 15 tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi  secara terbuka  dan kompetitif  di lingkungan instansi  pemerintahan atau belum.

Terlepas dari surat yang ditulis Supani trsebut  dan belum lama ini telah dilantik sebagai Sekretaris Dinas Tenaga kerja perindustrian koperasi Kudus, Disbudpar Kudus butuh figur sosok yang tidak hanya memenuhi syarat empat sehat lima sempurna, tapi juga yang”profesional”.

Mengingat dalam penanganan budaya pariwisata tertinggal dengan daerah lain, Sektor wisata di Kabupaten Kudus  tahun 2020 termasuk kedodoran di tingkat Jawa Tengah. Menurut data yang dihimpun dari draf Buku Wisata Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2020. Kudus Kota Kretek tidak termasuk dalam lima besar dalam pengumpulan jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara. Bahkan tidak ada satupun wisatawan mancanegara ke kabupaten yang berpenduduk lebih dari 800.000 jiwa ini

Meski memiliki lima wisata alam, 18 desa wisata/ budaya dan enam wisata buatan. Dari lima wisata alam, yang paling banyak dikunjungi Desa Colo Kecamatan Dawe sebanyak 190.055 orang.  Ini tidak termasuk Air Terjun Montel yang dikunjungi 3.781 orang dan wisata buatan Taman Ria sebanyak 2.570.

 Sedang wisata buatan Taman Krida yang berada di samping kanan komplek kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata  Kudus( utara Stadion Wergu Wetan) jumlah pengunjungnya hanya 2.588 orang. Akibat daya tarik utama, yaitu lampu lampion sudah dua-tiga tahun padam- konon Pemkab Kudus tidak mampu membayar. Juga sejumlah peralatan dan peraga lainnya banyak yang rusak. Padahal sejak tahun 2014 – 2018 dibangun dengan biaya miliaran rupiah.

Lalu  untuk wisata budaya Menara Kudus ( komplek Masjid Menara dan Makam Sunan  Kudus) juga masih lumayan banyak dikunjungi, yaitu 182.815, tidak termasuk desa wisata Kauman  sebanyak 2.105 orang.

Baca Juga : Bupati Kudus Upayakan Percepatan Vaksinasi di Kudus

Jika dibanding lima besar di tingkat Provinsi Jawa Tengah sangat jauh ketinggalan. Lima besar kabupaten/kota dengan kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak adalah : Magelang, Klaten, Jepara, Kota Magelang dan Kota Solo.

Lalu untuk lima besar kabupaten/kota dengan kunjungan wisatawan nusantara terbanyak : Klaten, Semarang, Purbalingga dan Banyumas. Dengan total kunjungan wisatawan yang berada di 35 kabupaten.kota sebanyak 8.829.656 orang. Perlu diketengahkan pula,  Kabupaten Kudus memiliki lebih dari 100 cagar buadaya, yang sebagian besar tidak dirumati. Lumayan banyak yang hilang tak berbekas. Paling baru cagar budaya bekas poliklinik Humanica yang digusur menjadi Depo Murah.  Ironisnya  diterbitkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan pihak dinas pun dalam setahun lebih tidak mampu berbuat banyak.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button