KUDUS, Dupanews.id – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Pertanian dan Pangan kembali menyerahkan bantuan logistik untuk para pengungsi korban bencana alam banjir di wilayah Kecamatan Mejobo dan Kecamatan Kaliwungu. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kudus Hartopo kepada Camat Mejobo dan Camat Kaliwungu di wilayah masing-masing, Jumat (6/1). Turut mendampingi dalam penyerahan bantuan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kalakhar BPBD Kudus, serta unsur Forkopimcam.
“Ini wujud kepedulian Pemkab Kudus atas musibah yang terjadi. Semoga bermanfaat, jangan dilihat dari jumlahnya,” ucapnya.
Hartopo menegaskan, bahwa selama masih ada pengungsi korban banjir, logistik harus selalu terpenuhi. Hal ini sesuai instruksi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam rapat yang digelar beberapa hari lalu bersama BNPB dan pihak terkait lainnya.
“Kebutuhan logistik harus kita penuhi, baik dari Dinas Pertanian maupun bantuan dari yang lain. Ketika daerah kekurangan logistik, segera koordinasikan dengan provinsi. Alhamdulillah untuk logistik di Kudus masih aman,” ungkapnya.
Hartopo memastikan bantuan logistik untuk dapur umum di posko pengungsian akan selalu tercukupi. Pihaknya meminta para relawan maupun petugas yang ada di posko untuk melapor pada Camat ketika ada kebutuhan operasional yang belum tercukupi khususnya terkait dapur umum, mengingat adanya keluhan terkait kebutuhan operasional.
“Segera laporkan pada Camat terkait kebutuhan operasional dapur umum jika belum tercukupi, seperti gas LPG dan lainnya. Biar kita yang membelikan, karena operasional tidak bisa diberi dengan bentuk uang,” jelasnya.
Hartopo juga meminta BPBD untuk selalu berkoordinasi dengan BPPKAD terkait permintaan dana operasional untuk kebutuhan dapur umum melalui Dana Tak Terduga (TT).
“Segera koordinasikan, agar BPPKAD tahu akan kebutuhan anggaran untuk operasional. Nanti bisa melalui Dana TT,” pintanya.
Terkait perawatan sungai, Hartopo telah melaksanakan rapat dengan Gubernur, BNPB, dan BMKG di provinsi terkait keluhan mengenai menipisnya anggaran di BBWS dan BKSDA sehingga tidak bisa memberikan kontribusi maksimal dalam perawatan sungai di Kabupaten Kudus seperti normalisasi sungai dan peninggian tanggul.
“Ini menjadi koreksi dan evaluasi kita kedepannya untuk meningkatkan mitigasi bencana terkait evaluasi tanggul dan normalisasi sungai baik melalui swadaya ataupun keuangan APBD bila mencukupi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Didik Tri Prasetyo dalam laporannya menyampaikan, bantuan yang disalurkan pada Kecamatan Mejobo dan Kecamatan Kaliwungu mencapai 6,5 Ton beras untuk stok dapur umum di posko pengungsian wilayah tersebut.
“Untuk Kecamatan Mejobo sebanyak 5.700 Kilogram beras, dan untuk Kecamatan Kaliwungu sebanyak 800 Kilogram beras untuk stok dapur umum di posko pengungsian wilayah tersebut,” terangnya.
Dirinya mengatakan, bantuan tersebut disesuaikan dengan jumlah desa yang terdampak serta banyaknya jumlah penduduk yang ada di posko pengungsian.
“Kecamatan Mejobo ada 9 desa yang terdampak banjir, sementara di Kecamatan Kaliwungu ada 4 desa yang terdampak,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kesambi, M. Masri mengatakan, di wilayahnya ada sekitar 600 rumah warga yang terdampak bencana banjir. Namun, saat ini kondisi telah kembali normal dan aktivitas warganya telah berjalan seperti biasa.
“Ada sekitar 600 an rumah yang tergenang di Dukuh Jelak dan Dukuh Kesambi, sekitar 4 RT. Alhamdulillah kondisi terkini sudah normal lagi dan aktivitas sudah berjalan lagi. Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. (*)