Ekonomi

Buah Durian Mulai Bermunculan di Kudus

Share

Kudus, Dupanews.id – Buah durian (Durio zibethinus) dalam beberapa terakhir mulai dijajakan pedagang buah di Kudus. Namun baru beberapa orang saja, dengan jumlah buah kurang dari 50 .Selain itu  bukan berasal dari tanaman durian yang ada di Kota Kretek, sehingga ( harganya masih terbilang mahal).

              Buah dengan aroma khas ini, terlihat dijajakan di jalan lingkar Panjang- di depan komplek stadion futsal. Kemudian di jalan Diponegoro- depan bekas kantor kawedanan kota dan  di jalan Jendral Sudirman- depan gang arah Burikan- seberang jalan Pasar Kliwon.

              Bu Inah-bukan nama sebenarnya – pedagang buah-buahan yang mangkal di Jalan Diponegoro yang ditemui Dupanews.id, Minggu ( 4/9/2022)-buah durian yang dijajakan dipasok dari Banjarnegara. Sebab sampai sekarang di Kudus dan sekitarnya belum saatnya musim durian.Di desa saya Dawe yang dikenal sebagai pusat tanaman durian, saat ini kondisinya berbunga saja belum. Karena  berasal dari Banjarngera, maka harganya tentu saja lebih mahal. Meski demikian setiap hari dipastikan ada warga yang membeli” tuturnya.

              Ada tiga  harga yang ditawarkan kepada pembeli. Paling murah ( ukuran kecil) Rp 60.000, yang cukupan (sedang) Rp 75.000 dan paling mahal (besar) Rp 125.000,- per buah. “Agar tidak mengecewakan pembeli, saya selalu perlihatkan sebagian isinya. Bisa dimakan di temat atau dibawa pulang.” tambah Bu Inah.

              Menjelang akhir Desember 2021, Bupati Kudus, Hartopo , sejumlah pejabat, hingga masyarakat Desa Margorejo Kecamatan Dawe, beramai-ramai menanam 2.000 bibit pohon durian jenis Musangking asal Malaysia. Konon harga per buahnya yang siap saji rata rata di atas Rp 250.000

              Belum diketahui secara pasti apakah bibit yang dibeli Pemkab melalui Dinas Pertanian tersebut h  tumbuh dengan subur atau tidak. Jika  durian unggul dari negeri jiran ini  berkembang-berbuah sesuai  yang diharapkan, maka dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan,  menambah banyak jenis durian yang ada. Khususnya Desa Margorejo akan semakin “kokoh” sebagai pusat buah-buahan. Terutama durian dan rambutan.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button