KUDUS, dupanews.id – Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo didampingi pengurus dan relawan menyambangi lokasi banjir di Desa Setrokalangan dan pengungsian di Masjid Al-Islam Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu pada Kamis (5/1) siang.Â
Sejumlah logistik hasil penggalangan bantuan oleh PKK bersama donatur disalurkan secara langsung kepada korban banjir di pengungsian. Bantuan tersebut berupa telur, susu, makanan ringan, popok, pakaian layak pakai, selimut, minyak goreng, minyak angin, serta kebutuhan anak lainnya.
“Tadi pagi dapat WA katanya masih memerlukan banyak pampers, minyak angin, barang-barang itu yang tak terpikirkan dan memang kurang. Kalau logistik dapur umum aman,” ujarnya.
Dengan menaiki perahu, Mawar Hartopo juga mengunjungi langsung korban banjir yang memilih bertahan di rumah masing-masing. Sesekali dirinya berhenti untuk menyapa warga sekaligus memberikan susu dan makanan ringan untuk anak-anak.Â
“Sehat-sehat semua ya nak, hati-hati kalau main,” pesannya sembari memberi susu kemasan dan makanan ringan untuk anak-anak.
Sementara itu, terkait kedalaman air banjir saat ini bervariasi dari setinggi lutut hingga dada orang dewasa. Mawar Hartopo mendoakan agar banjir segera surut sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
“Semoga cepat surutnya sehingga mereka bisa aktivitas normal lagi, yang di pengungsian semoga dalam kondisi sehat selalu,” tuturnya.
Tak lupa, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada para relawan dari berbagai organisasi serta donatur. Dengan niat membantu sesama, setidaknya dapat ikut meringankan beban para korban banjir.
“Kalau semua bersatu pasti bisa, alhamdulillah hari ini kita drop langsung bersama PKK dan relawan, semua sudah tersalurkan dengan baik,” imbuhnya.
Saiful Aziz warga Desa Setrokalangan mengaku sudah tiga hari terpaksa mengungsi bersama istri dan anaknya yang masih balita. Selama mengungsi di Masjid Al Islam, Kedungdowo, kebutuhan makan tiga kali sehari sudah tercukupi dengan adanya dapur umum. Namun baginya yang tak kalah penting adalah kebutuhan perlengkapan balita.
“Selama berada di sini semua sudah dicukupi, kebutuhan makan tiga kali sehari. Yang terpenting ya susu dan perlengkapan untuk anak,” katanya. (*)