Bayi Itu Tidak Hilang, Tapi Dibunuh Ayahnya Sendiri
Pati,Dupanews- Bayi perempuan yang baru berumur tiga bulan dan dikabarkan hilang dari kamar tidurnya, ternyata dibunuh sendiri ayah kandungnya. Gegara bayi yang bernama Mazaya Keyra El Naura terus terusan nangis. Membuat ayah bayi, Mohammad Sholeh Ika Saputra (20), jengkel dan “gelap mata”. Lalu membekap sang anak dengan bantal sehingga meninggal.
Sholeh sempat mengelabui isteri dan keluarganya dengan jalan menggelar ritual, agar anaknya yang hilang cepat ketemu. Tapi saat diperiksa polisi, kedoknya terbongkar. Bukan hilang diculik atau digondhol gendruwo, tapi Naura dibunuh.
Akibat perbuatan tersebut menurut Kepala Polres Kota Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Sholeh yang telah ditangkap, bakal dijerat pasal 76c jo pasal 80 UU 35 tahun 2014 tentang perubahan terhadap UU RI 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak subsidair pasal 340 KUHP.”Ancaman hukuman paling lama seumur hidup atau selama waktu tertentu atau selama 20 tahun,” tegasnya dalam jumpa pers di Polresta Pati, Rabu ( 3/5/2023).
Senin siang lalu (1/5/2023) pasangan suami isteri, Mohammad Sholeh Ika Saputra dengan Dinda Putri Fitriani , yang tinggal di Kauman RT 4 RW 1, Kelurahan Pati Kidul, Kota Pati lapor ke polisi. Setelah anak kedua yang baru berumur tiga bulan hilang dari kamarnya.
Laporan ini terendus media yang kemudian berdatangan ke lokasi dan memberitakannya sehingga membuat “geger”. Aparat polisi, tentara hingga pemerintahan kelurahan pun cepat turun tangan .
Menurut Kapolresta Pati, pihaknya segera mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi. Termasuk saksi Sholeh. Saat diperiksa sejumlah keterangannya cukup janggal. “Lalu kami dalami dan akhirnya dia mengaku membunuh anaknya sendiri yang dikabarkan hilang. Selanjutnya kami meluncur ke Sungai Kaliampo Desa Wangunrejo Kecamatan Margorejo dan menemukan mayat sang bayi yang masih utuh” tutur Andhika Bayu Adhitama.
Ia menambahkan , sampai saat ini, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka tidak terganggu kejiwaannya. Kondisi jiwanya normal.”Hanya saja, karena masih berusia muda, 20 tahun, mungkin emosinya masih labil. Jadi karena emosi sesaat, tanpa direncanakan sebelumnya, dia melakukan perbuatan itu,”.
Pengakuan Sholeh
Dalam konferensi pers, Sholeh yang telah mengenakan “seragam tahanan” warna oranye , tangan diborgol dan kepala plonthos mengatakan, sempat bingung saat menghadapi kedua anaknya rewel dan nangis terus. Sementara isterinya tengah berjualan es.dan makanan ringan “ Saya bingung untuk mengatasinya. Kemudian saya spontan bekap anak saya yang kecil pakai bantal . Tangisnya berhenti, karena kehabisan nafas, Lala saya masukkan ke dalam plastik kresek warna hitam. Kemudian saya angkat dan masukkan ke dalam jok sepeda motor. Setelah itu saya meluncur ke sungai di Desa Wangunrejo Kecamatan Margorejo membuang jasad anak saya,” tuturnya.Sedang jarak rumah Sholeh dengan sungai tersebut sekitar tujuh kilometer arah barat (arah Kudus). Sholeh juga mengungkapkan, dirinya baru lima hari”momong”/ mengasuh dua anak perempuannya yang berusia 1,5 tahun dan 3 bulan. Istrinya berjualan es dan makanan kecil. Bandel dan tidak mau diganggu. Lalu sekitar satu bulan terakhir pernah cekcok,dengan sang istri. .Gegara istrinya tidak cocok dengan bapak mertuanya,.(Sup)