Misteri Jalan Aspal Bantuan Gubernur di Desa Klumpit
Kudus, Dupanews.id – Pengaspalan jalan di RW 03 Desa Klumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang dibiayai dari dana bantuan gubernur (Bangub ) 2021 sebesar Rp 199.627.000,- (realisasinya). Dan pengaspalan jalan di RW 07 yang dibiayai dari bantuan khusus (bansus) 2021, penuh misteri. Sebab, pelacakan yang dilakukan sejak awal Agustus, hingga Kamis (1/9/2022) nyaris bertentangan. Antara data phisik (jalan aspal), papan nama proyek, penjelasan kepala desa/perangkat desa dan masyarakat.
Kali pertama ditemukan papan nama proyek di lahan persawahan dengan tulisan : Kegiatan peningkatan infra struktur. Pekerjaan:pengaspalan jalan RW03 Desa Klumpit. Volume P ( panjang) 162 meter x 3 meter. Panjang 215 meter x 2,5 meter. Jumlah dana Rp 199.627.000,- Tahun anggaran 2021. Sumber dana : bantuan gubernur .
Papan nama tersebut sudah lenyap entah kemana. Namun papa nama proyek yang ukurannya jauh lebih kecil . Terbuat dari semen dan isi tulisannya sama dengan papan nama yang hilang. Berada di balik buk- semacam tempat duduk dari beton yang berada di atas selokan kecil tepi jalan aspal. Tidak mudah dilihat dengan mata “telanjang”, karena berada di balik rerrumputan kering dan terkesan disembunyikan.
Selain itu tulisan dalam papan nama itu secara garis besar juga sama dengan papan nama proyek APBDes Klumpit 2021 yang terpasang di depan kantor desa setempat.
Membaca papan nama tersebut tersirat jika pengaspalan di dua ruas jalan. Satu ruas jalan sepanjang 162 meter , lebar 3 (tiga) meter dan satu ruas jalan sepanjang 215 meter, lebar 2,5 meter.
Fakta di lapangan ruas jalan sekitar kurang dari 600 meter. Menghubungkan gang desa yang tembus ke ruas jalan raya Klumpit-Getasrabi- Padurenan. Tetapi yang diaspal sekitar 200 meter. “Saya pernah koordinasi dengan pemerintah desa, jalan itu jika diaspal akan cepat rusak, karena setiap musim hujan hampir dipastikan terendam air. Akan lebih baik jika dibeton atau pengaspalan di ruas jalan yang tidak mudah tergenang air. Saya juga tidak tahu persis tentang pengaspalan jalan ini,” tutur Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Klumpit yang biasa disapa Mbah Jo, Kamis petang ( 1/9/2022).
Sedang Kepala Desa Klumpit Subadi dan sejumlah perangkat desa lainnya menyatakan pengaspalan jalan bantuan gubernur tersebut berada di dua lokasi yang berbeda. Satu lokasi berada di sisi kanan jalan raya desa Klumpit – Getasrabi. Lokasi lain berada di sisi kiri jalan raya desa Klumpit-Getasrabi.
Tetapi ketika ditanyakan pengaspalan jalan di RW 07 yang realisasi biaya Rp 199.340.000,- dan sumber dana dana bantuan khusus (bansus) tidak bisa menjelaskan lebih rinci. Hanya disebutkan di sebelah kanan jalan desa Klumpit- Getasrabi. Saat dicek di lapangan, jalan yang diaspal itu sama persis data jalan aspal yang sumber dananjya dari bantuan gubernur.
Di sisi kanan jalan Klumpit – Getasrabi, hanya ada satu ruas jalan yang diaspal. Dan justru salah satu tokoh masyarakat setempat yang membeli batu urug sebagai fondasi jalan sebelum jalan itu diaspal. Jika itu benar, maka terjadi manipulasi data proyek dan dobel anggaran. Pihak Inspektorat sudah diberikan informasi mengenai jalan aspal dan pembangunan empat unit sumur pantek di desa Klumpit yang juga diselewengkan. Tapi sampai berita ini ditayangkan, pihak Inspektorat juga belum mencek ke lokasi.(Sup)