BebasKudus

Bau Busuk Sungai Prambatan

Share

Kudus, Dupanews.id- Bau busuk di seputar jembatan di jalan raya Kudus- Jepara. Tepatnya  sekitar 100 meter timur pertigaan jalan- lampu lalulintas (seputar rumah sakit islam /RSI) masih tetap tercium hingga saat ini. Dengan “korban” utamanya adalah pengguna jalan yang nyaris “tidak pernah tidur” sepanjang 24 jam. Sedang “korban” lain yang bersifat permanen, adalah warga yang tinggal di seputar sungai Prambatan. Bau busuk tersebut akibat pencemaran Sungai Prambatan

Sungai ini menurut data yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana panjangnya sekitar  tujuh kilometer. Mengalir dari atas di seputar wilayah Desa Gribig(Kecamatan Gebog)- Desa Prambatan Lor- Prambatan Kidul- Garung Kidul(Kecamatan Kaliwungu)- kemudian bermuara di Sungai SWD I.

Sungai tersebut menjadi tempat pembuangan sampah, “kotoran manusia”, limbah rumah tangga, limbah pabrik/perusahaan dan sebagainya. Belum pernah dinormalisir dan juga belum pernah dilakukan pembersihan berkala. Baik BBWS yang punya wewenang utama,  atau di tingkat kabupaten/kecamatan, hingga gerakan kebersihan-lingkungan dari berbagai komunitas masyarakat.

Berdasarkan pengamatan sepanjang Jumat siang ( 2 /9/2022) dari seputar jembatan di jalan raya Kudus- Jepara hingga perbatasan wilayah Desa Prambatan Kidul – Garung Kidul, air di Sungai Prambatan dalam kondisi nyaris tidak mengalir- namun volume air masih lumayan banyak. Berbagai jenis sampah mewarnai sepanjang alur sungai. Namun yang lebih dominan airnya sangat kotor- terjadi endapan limbah

Warna airnya berupa campuran biru dan hitam,sehingga memunculkan aroma yang sangat menyengat. Saat memotret, meski sudah menggunakan masker, tapi tetap “tembus”. Jika lebih dari lima menit berdiam diri di lokasi, kepala menjadi pening.

Sedang di ujung Desa Pramabatan Kidul terlihat bendungan sungai- yang dilengkapi pintu besi yang dinaik-turunkan secara manual ( dengan tangan). Kondisi pintu per Jumat ( 2/8/2022) pukul 13.15  WIB tertutup. Artinya aliran air tertahan bendungan sungai, Namun di bagian bawah bendungan masih nampak air sungai yang juga berwarna biru kehitaman. Tidak terlihat petugas di sana.

Sedang beberapa meter dari bendungan sungai, terlihat sebuah rumah, yang belum diketahui telah memiliki ijin mendirikan bangunan (IMB) atau belum. Termasuk status tanah yang ditempati bangunan. Umumnya warga yang berada di seputar daerah aliran sungai (DAS) Prambatan pasrah dengan kondisi yang ada dan sudah berlangsung puluhan tahun lalu. Tidak ada keseriusan para pejabat yang berwenang untuk menangani Sungai Prambatan. Dibiarkan begitu saja- mbuh ra weruh.(Sup)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button