EkonomiKudus

Bincang Akrab UMKM, Bupati Hartopo : UMKM Lokal Selalu Jadi Prioritas

Share

KUDUS, dupanews.id – Berkendara motor dan mengenakan busana kasual. Gaya sederhana yang khas tercermin saat Bupati Kudus Hartopo menyapa para pedagang di stan Kuliner Jadul Empat Negeri di Taman Menara Kudus, Minggu (31/7). 

Di bawah rindangnya pohon beringin, obrolan hangat mengalir dari pelaku UMKM dari unsur empat negeri, seperti tema yang diusung. Pedagang yang menjual makanan ciri khas Arab, Jawa, Tionghoa, dan Eropa duduk berdampingan. Hartopo kagum dengan rasa persatuan sekaligus keberagaman di Kudus.

“Pedagang yang ada di sini mewakili ciri khas warga masyarakat Kudus. Beragam tapi kompak,” tuturnya.

Hartopo berkomitmen untuk mengupayakan ruang gerak yang maksimal bagi para pelaku UMKM Kudus. Termasuk slot stan di tradisi Dandangan tahun depan. Pihaknya menegaskan jika tahun depan telah longgar dan memungkinkan diadakan Dandangan, akan memprioritaskan UMKM lokal.

“Kami akan prioritaskan pedagang asli Kudus dulu yang jualan di Dandangan tahun depan,” paparnya.

Melihat wajah pelaku UMKM malam ini gembira, Hartopo berjanji akan meningkatkan dukungan bagi para pelaku usaha. Sesuai dengan komitmen yang dipegang yakni membangkitkan perekonomian masyarakat Kabupaten Kudus. 

“Senang melihat dagangan masyarakat laris. Kami akan berupaya mengembangkan UMKM lokal,” imbuhnya

Lindawati, pedagang kuliner kampung Pecinan mengaku lega mendengar penjelasan Bupati Kudus. Sebagai warga minoritas, dirinya merasa diakui dan sejajar dengan UMKM dari kalangan mayoritas.

“Saya mewakili pelaku UMKM Tionghoa merasa diayomi dan diberikan kesempatan yang sama seperti teman-teman lainnya,” ungkapnya.

Tak hanya berdialog, Hartopo juga ikut mencicipi jajanan khas yang dijual. Dari mulai telo gondang, es dawet ayu, dan jamu kunir asem khas Jawa, nasi mandhi khas Arab, sosis dan salad khas Eropa, dan bacang ayam khas Tionghoa. Bupati pun sempat memberi masukan untuk rasa jamu kunir asem.

“Rasa asem dan manisnya sudah terasa sekali. Tapi jamunya kurang greget. Bisa dikembangkan lagi,” paparnya.

Pedagang Dawet Minah, Siti, berterima kasih atas inisiasi Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) menggelar festival kuliner tersebut. Siti mengungkapkan dagangannya laris.

“Alhamdulillah penghasilannya lumayan. Laris lah di sini. Matur nuwun, Pak, sudah memberikan kami kesempatan membuka lapak di sini,” terangnya.

Sementara itu, tak kurang 30 stan berpartisipasi dalam Kuliner Jadul Empat Negeri. Festival kuliner itu merupakan ramgkaian dari Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus yang berlangsung sejak 30 Juli sampai dengan 7 Agustus 2022 mendatang. 

Penanggung jawab kegiatan Buka Luwur Sunan Kudus sekaligus Ketua YM3SK Em Nadjib Hassan menyampaikan festival kuliner ini bertujuan memberikan ruang dan kesempatan bagi UMKM lokal. Termasuk pelaku usaha kaum minoritas di Kabupaten Kudus.

“Kami menggandeng berbagai kalangan pelaku usaha sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Kudus kompak,” terangnya

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button