Metode Belajar dan Pesan Syekh Rajab Dieb Bagi Penuntut Ilmu
Dupanews.id – Ulama kharismatik ahli tafsir, ahli hadis, dan pemimpin tertinggi tarekat naqsabandiyah sekaligus dewan fatwa Suriah pada masa itu, Syekh Rajab Dieb memiliki metode efektif untuk belajar agar dapat memahami dan mengingat pelajaran dengan mudah. Cara ini sudah ia terapkan sejak masih duduk di bangku sekolah. Baginya, tiada hari tanpa menuntut ilmu, karena ilmu adalah prioritas dan menggapainya harus totalitas.
Disarikan dari buku ‘Allamah Rabbani Dr Rajab Dieb Nibras Dakwah wa Manarah Hidayah karya Syekh Ziyad Muhammad Hamidan, dijelaskan bahwa menurut Syekh Rajab setidaknya terdapat beberapa metode dalam proses belajar yang efektif, diantaranya yakni:
- Metode menghafal, cara ini biasa dilakukan oleh Syekh Rajab di seluruh waktunya pada pagi hari (selain kegiatan lain) untuk menghafal, dan malam hari untuk mengulang hafalan itu. Terkadang meskipun dalam keadaan bekerja, Syekh Rajab masih membawa catatan kecil di dekatnya untuk dihafalkan. Karena semakin sering pelajaran diulang dan dihafal, maka semakin melekat dan menempel pula ilmu itu pada diri sang penuntut ilmu.
- Metode tahdhir , menurut bahasa tahdhir itu menghadirkan. Dalam artian menghadirkan disini adalah siap untuk menerima pelajaran baru dari seorang guru. Cara ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan dan mempelajari terlebih dahulu pelajaran yang akan diajarkan. Syekh Rajab dalam kebiasaanya selalu membaca pelajaran sebanyak 10 kali sebelum berangakat ke majelis belajar. Selain itu, Syekh Rajab juga selalu mengingat dan mengulang-ulang kembali pelajaran yang sudah di dapatkan dari guru sebanyak 30 kali.
- Mendahulukan matan (penjelasan ringkas) terlebih dahulu, setelah itu memahami syarh (penjelasan lebih dalam). Karena pada dasarnya matan adalah sebuah pondasi.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah memperhatikan ilmu bahasa arabnya karena sebagai kunci pembuka ilmu-ilmu lain. Dan yang tak kalah penting adalah menjadikan asas mencari ilmu dalam rangka mengingat Allah SWT serta untuk menggapai ridha-Nya.
baca Juga : RRM Jepara Sambangi Masjid As-Shofa Singorojo Wetan
Syekh Rajab Dieb juga berpesan bahwa keseriusan penuntut ilmu itu benar-benar diuji oleh seberapa besar ia berkorban untuk ilmu. Indikator keseriusan tersebut tentu melalui beberapa tahap yang secara konsisten harus diupayakan.
Terus mencari dan menghafal tanpa jeda menjadi kunci keberhasilan penuntut ilmu kelak.Peluang akan lebih mudah dan terbuka lebar lagi jika waktunya hanya difokuskan untuk ilmu. Tidak lengah dan tidak menghamburkan waktu serta memusatkan perhatian.
Menurutnya, semakin bertambah ilmu yang dimiliki seseorang, maka semakin bertambah pula rasa rendah hati dalam dirinya. Sebab orang yang benar-benar berilmu tidak akan memandang ilmu yang dimilikinya lebih berarti dibandingkan ilmu yang dimiliki Rasulullah SAW. Ia hanya memandang tetesan embun dari luasnya samudera. Dalam istilah Syekh Rajab, berbunyi:
متى افتخر العالم بعلمه فقد كرامة العلم
“Ketika orang berilmu sudah membanggakan diri akan ilmu yang dimiliki, niscaya ia telah kehilangan kemuliaan sebuah ilmu”
(Iq/If)